Breaking News

7 Fakta Kopda Muslimin Tewas di Kendal


Kopda Muslimin ditemukan tewas di rumah orang tuanya, Kelurahan Trompo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pada Kamis (28/7) pagi.

Sebelumnya, Kopda Muslimin menjadi buronan tim gabungan TNI dan Polri.

Dia diduga sebagai dalang di balik penembakan istrinya sendiri, Rina Wulandari, pada Senin (18/7). Berikut 6 fakta Kopda Muslimin tewas di Kendal.

Ajakan Kopda Muslimin ditolak oleh kekasih barunya

Kopda Muslimin menyuruh pembunuh bayaran untuk melakukan aksi penembakan terhadap istrinya, Rina Wulandari (34), demi sang pujaan hati baru, yakni R.

Seusai penembakan itu, Kopda Muslimin mengajak R untuk lari dan menetap di Wonosobo. Namun, R justru menolak ajakan Kopda Muslimin tersebut.

Kapolrestabes Semarang Irwan Anwar saat dikonfirmasi membenarkan bahwa R menolak ajakan Kopda Muslimin.

R menolak diajak kabur oleh Kopda Muslimin seusai peristiwa penembakan terhadap Rina.

"M (Kopda Muslimin) nmeminta R untuk hidup bersama, tetapi R justru menolak ajakan itu," imbuh Kombes Irwan saat dikonfirmasi, Kamis (28/7).

Pagi buta pulang ke rumah orang tuanya di Kendal

Pagi buta sekitar pukul 05.30 WIB pada Kamis (28/7), Kopda Muslimin memutuskan pulang ke rumah orang tuanya di Kelurahan Trompo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Namun tak disangka, kepulangannya itu membuat geger masyarakat setempat, lantaran Kopda Muslimin ditemukan tewas.

Meminta maaf lalu muntah-muntah

Sebelum ditemukan tewas, prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) itu sempat meminta maaf kepada orang tuanya atas perbuatan salah yang telah dilakukan.

"Sempat minta maaf atas niat bunuh istri," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi di lokasi kejadian.

Orang tua meminta Kopda Muslimin menyerahkan diri

Kapolda Luthfi menyebut Mustaqim, ayah Kopda Muslimin, sempat menyarankan segera menyerahkan diri dari pelariannya.

"Timbul komunikasi antara Kopda M dengan ayahnya, dinasehati agar menyerahkan diri saja," tuturnya.

Ditemukan tewas pada pukul 07.00 WIB

Kapolda Luthfi mengatakan Mustaqim yang pertama kali menemukan anaknya sudah dalam kondisi tewas. Kopda Muslimin diduga menenggak racun, dan mengalami muntah-muntah lalu sekitar pukul 07.00 WIB dinyatakan meninggal dunia.

"Pukul 05.30 WIB muntah-muntah, kemudian didapati pukul 07.00 WIB meninggal dunia," ujar Irjen Luthfi.

Jenazah Kopda Muslimin dibawa ke RS Bhayangkara Semarang

Jenazah Kopda Muslimin dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Prof. Awaloedin Djamin Semarang.

Ambulans dari kepolisian membawa jenazah Kopda Muslimin sekitar pukul 11.00 WIB untuk dilakukan serangkaian proses autopsi. Komandan Polisi Militer Kodam IV/Diponegoro Kolonel Rinoso Budi mengatakan hasil autopsi menemukan tak ada tanda-tanda kekerasan.

"Hasil pemeriksaan dalam tubuh diketahui mati lemas karena penyakit pada otak atau keracunan," katanya di RS Bhayangkara, Kamis (28/7) sore.

Pemakaman tanpa upacara militer

Jenazah Kopda Muslimin tiba di rumah duka sekitar pukul 17.15 WIB. Jenazah disambut puluhan prajurit TNI Angkatan Darat, dan dipanggul oleh rekan Kopda Muslimin dari kesatuan Bataliyon Arhanud 15/DBY Semarang.

Setelah disalati, jenazah tentara tamtama menengah itu langsung diantarkan ke tempat pemakaman umum Kelurahan Trompo. Pantauan JPNN.com Jateng di lokasi, tidak ada upacara pemakaman secara militer, tetapi prosesi pengantar ke liang lahat dilakukan sepenuhnya oleh para prajurit TNI.

Sumber: fajar
Foto: Pemakaman Kopda Muslimin tak dilakukan secara militer. Foto: Wisnu Indra Kusuma
7 Fakta Kopda Muslimin Tewas di Kendal 7 Fakta Kopda Muslimin Tewas di Kendal Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar