Breaking News

Gubernur Lemhannas Minta Masyarakat Bersiap Hadapi Ancaman Krisis Pangan


Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto, meminta masyarakat bersiap menghadapi ancaman krisis pangan. Kata dia, krisis ini belum terjadi tapi sudah mulai mengarah ke sana.

"Kita sekarang belum menuju krisis pangan, tapi kuadrannya bukan kuadran yang ideal dari skenario yang ada,” kata Andi dalam dalam diskusi "Perkembangan Ekonomi, Pangan, dan Geopolitik Dunia" di NasDem Tower, dikutip dari Antara, Kamis (9/6).
Meski masih ancaman, sensitivitas krisis harus mulai dibangun. Menurutnya, yang paling bahaya dalam pengelolaan krisis adalah ketika tidak sadar bahwa sedang menghadapi krisis.

“Masalah terbesar pada saat kita bersiap menghadapi krisis adalah kita tidak sadar kita menuju krisis masalah terbesar. Kita tidak sadar kita sedang krisis," kata Andi.

Lebih lanjut, Andi menambahkan bahwa arahan Presiden Jokowi sudah jelas. 

Seluruh pemangku kepentingan harus dapat meningkatkan rasa krisis sehingga diharapkan bangsa Indonesia akan lebih siap menghadapi krisis apa pun.

"Jadi, yang sering diungkapkan oleh Bapak Presiden, sense of crisis-nya ditingkatkan sehingga kita memiliki sensitivitas-sensitivitas ketika indikator-indikator yang ada bergerak ke arah sana, pada saat kita bergerak ke arah krisis. Nah, tone-nya itu sudah tone survival," pungkasnya.

Sementara Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan, isu ketahanan pangan adalah hal krusial. 

Dalam perjalanan sejarah menunjukkan, saat peletakan batu pertama pendirian fakultas pertanian yang kini menjadi Institut Pertanian Bogor (IPB), Presiden pertama RI Soekarno mengingatkan persoalan pangan adalah tentang hidup dan matinya suatu bangsa.

Namun, isu ketahanan pangan itu harus dihadapkan pada beragam masalah. Mulai dari penyusutan lahan pertanian hingga masalah-masalah lainnya.

"Bicara ketahanan pangan, banyak sekali masalah yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan satu sama lain. Kita juga berbicara lahan pertanian produktif yang terus menyusut, kemudian bagaimana berkurangnya jumlah tanah persawahan, alih fungsinya tanah persawahan, dan masih banyak lagi hal-hal yang perlu menjadi perhatian kita semua," jelasnya.

Diskusi tersebut merupakan rangka menyambut Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai NasDem Tahun 2022 yang akan berlangsung pada 15-17 Juni 2022.

Lestarai berharap, diskusi terfokus tersebut dapat menghasilkan kajian ilmiah dan faktual terkait perkembangan terkini yang bersumber dari semua permasalahan yang sedang dihadapi.

"Dari sinilah nanti kami harapkan, mudah-mudahan kita dapat memetik setiap pemikiran untuk merangkum sebuah langkah strategis dan dapat menyampaikan kepada para pengambil kebijakan untuk mengambil keputusan dan memperkaya politik gagasan yang menjadi nadi perjuangan," pungkasnya.

Sementara Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, bangsa Indonesia harus membangun sebuah strategi baru untuk menghadapi berbagai ancaman yang mungkin terjadi.

Indonesia perlu terus mempertahankan dan meningkatkan produktivitas.

"Kita pertahankan dengan produktivitas yang ada sekarang dengan berbagai koreksi penting menjadi catatan. Kemudian, kita coba membangun strategi baru untuk menghadapi climate change yang ada dan memang krisis pangan yang bisa saja kita hadapi," kata Syahrul.

Sumber: kumparan
Foto: Gubernur Lemhannas RI, Andi Widjajanto mengunjungi kumparan, Kamis (14/4/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Gubernur Lemhannas Minta Masyarakat Bersiap Hadapi Ancaman Krisis Pangan Gubernur Lemhannas Minta Masyarakat Bersiap Hadapi Ancaman Krisis Pangan Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar