Breaking News

Biden Komitmen US$ 150 Juta untuk ASEAN, Upaya Melawan Pengaruh Tiongkok


Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membuka pertemuan para pemimpin Asia Tenggara dengan janji menghabiskan US$ 150 juta. Dana ini akan digunakan untuk membangun infrastruktur, keamanan, kesiapsiagaan pandemi, dan upaya lain yang bertujuan melawan pengaruh saingannya Tiongkok.

Pada Kamis (12/5) waktu setempat atau Jumat (13/5) pagi WIB, Biden memulai pertemuan puncak dua hari dengan 10 negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) di Washington, AS. Acara dibuka dengan jamuan makan malam untuk para pemimpin di Gedung Putih, sebelum memulai pembicaraan formal di Departemen Luar Negeri pada Jumat.

Ia berharap upaya itu akan menunjukkan kepada negara-negara bahwa pemerintah AS tetap fokus pada isu kawasan Indo Pasifik di tengah tantangan jangka panjang dari Tiongkok. Negara ini dipandangnya sebagai pesaing utama AS, terlepas dari perang di Ukraina.

Pada November 2021, otoritas Tiongkok menjanjikan US $1,5 miliar dalam bantuan pembangunan ke negara-negara Asean selama tiga tahun untuk memerangi pandemi Covid-19 dan mendorong pemulihan ekonomi.

“Kami perlu meningkatkan permainan kami di Asia Tenggara," kata seorang pejabat senior pemerintah AS, Kamis.

“Kami tidak meminta negara-negara untuk membuat pilihan antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Namun, kami ingin menjelaskan bahwa Amerika Serikat mencari hubungan yang lebih kuat,” lanjutnya.

Komitmen keuangan baru ini mencakup investasi senilai US$ 40 juta dalam infrastruktur yang dimaksudkan, untuk membantu dekarbonisasi pasokan listrik kawasan Asia Tenggara. Sebanyak US$60 juta akan membantu keamanan maritim, serta sekitar US$ 15 juta sebagai pendanaan kesehatan untuk membantu deteksi dini Covid-19 dan pandemi penyakit pernapasan lainnya, kata seorang pejabat. Pendanaan tambahan akan membantu negara-negara mengembangkan ekonomi digital dan undang-undang kecerdasan buatan.

Badan Coast Guard AS juga akan mengerahkan sebuah kapal ke kawasan Asia Tenggara untuk membantu armada lokal, melawan apa yang digambarkan pemerintah AS dan negara-negara di kawasan sebagai penangkapan ikan ilegal Tiongkok.

Namun, komitmen itu tidak ada artinya dibandingkan dengan hubungan dan pengaruh mendalam Tiongkok di kawasan Asia Tenggara.

Pertemuan Pertama AS-Asean

Biden sedang mengerjakan lebih banyak inisiatif yang melibatkan kawasan, termasuk proyek investasi infrastruktur yang disebut Build Back Better World dan Kerangka Ekonomi Indo Pasifik (IPEF). Namun keduanya belum final dan diperkirakan tidak akan tampil menonjol dalam pengumuman pada pertemuan ini.

Konferensi tingkat tinggi (KTT) tersebut menandai pertama kalinya para pemimpin Asean berkumpul sebagai sebuah kelompok di Gedung Putih, sekaligus menjadi pertemuan pertama Asean yang diselenggarakan oleh seorang presiden AS sejak 2016.

Hingga delapan pemimpin Asean diharapkan hadir. Pemimpin Myanmar telah dikeluarkan karena kudeta tahun lalu. Filipina berada dalam transisi setelah pemilihan, meskipun Biden berbicara dengan presiden terpilih negara itu, Ferdinand Marcos Jr, pada Rabu (11/5).

Negara-negara Asean juga berbagi keprihatinan tentang Tiongkok dan secara luas ingin meningkatkan hubungan dengan AS.

Penegasan kedaulatan Tiongkok atas sebagian besar Laut Tiongkok Selatan (LTS) telah membuatnya menentang anggota Asean, Vietnam dan Filipina. Sementara Brunei Darussalam dan Malaysia juga mengklaim bagian-bagiannya.

Tetapi negara-negara di kawasan itu juga frustrasi oleh penundaan pemerintah AS dalam merinci rencana keterlibatan ekonomi, sejak mantan Presiden Donald Trump keluar dari pakta perdagangan regional pada 2017.

IPEF akan diluncurkan dalam perjalanan Biden ke Jepang dan Korea Selatan (Korsel) pekan depan. Namun para analis dan diplomat mengatakan hanya dua dari 10 negara Asean, Singapura dan Filipina, diharapkan menjadi kelompok negara pertama yang mendaftar untuk negosiasi di bawah IPEF. Kesepakatan itu saat ini tidak menawarkan akses pasar lebih luas yang diinginkan negara-negara Asia, mengingat perhatian Biden terhadap pekerjaan Amerika.

Analis mengatakan bahwa meskipun negara-negara Asean memiliki kekhawatiran yang sama dengan AS tentang Tiongkok, negara-negara tetap berhati-hati untuk lebih berpihak pada AS, mengingat hubungan ekonomi mereka yang dominan dengan Tiongkok dan insentif ekonomi AS yang terbatas.

Sumber: investor
Foto: Presiden AS Joe Biden saat foto bersama dengan para pemimpin Asean, pada pertemuan khusus AS-Asean di Gedung Putih, Washington, AS pada 12 Mei 2022. (FOTO: REUTERS / LEAH MILLIS)
Biden Komitmen US$ 150 Juta untuk ASEAN, Upaya Melawan Pengaruh Tiongkok Biden Komitmen US$ 150 Juta untuk ASEAN, Upaya Melawan Pengaruh Tiongkok Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar