Breaking News

Benarkah Soekarno Pernah Perintahkan Membuat Bom Nuklir di Indonesia? Ini Kronologi yang Beredar


Pernah beredar kabar kalau Soekarno sempat memerintahkan untuk membuat bom nuklir pada masa kepemimpinannya

Seperti dilansir dari Grid.id dalam artikel 'Kisah Indonesia Berusaha Buat Bom Nuklir Untuk Hadapi Ancaman Asing', hal itu berawal saat dunia tengah dilanda kecemasan terjadinya perang nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Soviet di era tahun 1960-an

Dikutip dari jurnal berjudul 'The State and the Reactor: Nuclear Politics in Post-Suharto Indonesia' karya Profesor Sulfikar Amir dari NTU Singapore, Soekarno mengeluarkan Keppres No.230/1954 yang isinya membentuk sebuah Panitia Negara

Panitia Negara itu adalah panitia Penyelidikan Radio-Aktif yang disahkan keberadaannya November 1954.

Panitia ini dipimpin oleh seorang ahli Radiologi yang baru saja menyelesaikan studinya di London, bernama G.A.Siwabessy.

Siwabessy dan tim bergerak cepat ke tempat-tempat yang diduga terpapar radiasi uji coba atom AS itu, seperti di Manado, Timor dan Ambon.

Hasil olah tkp dari panitia tersebut menunjukkan bahwa wilayah timur Indonesia aman dari radiasi nuklir.

Selesai dengan tugas perdananya, Siwabessy dan timnya menyarankan kepada pemerintah Indonesia untuk mulai melirik dan memanfaatkan nuklir untuk kepentingan nasional.

Saran tersebut diterima oleh Soekarno dengan dibentuknya Dewan Tenaga Atom serta Lembaga Tenaga Atom (LTA).

Tanpa menunggu waktu lagi, LTA yang diketuai oleh Siwabessy itu membuat sebuah rancangan jangka panjang (blue print) pengembangan nuklir nasional.

LTA juga sangat aktif berkeliling dunia untuk mempelajari bagaimana sebuah negara mengelola nuklir.

Negara adidaya semacam AS juga tak luput dari agenda kerjasama LTA, termasuk berkolaborasi dengan International Atomic Energy Agency (IAEA).

AS yang kala itu dipimpin John F Kennedy, memandang proyek nuklir Indonesia bersifat damai, ditandai dengan kerjasama bilateral AS dan Indonesia pada Juni 1960.

Banyak keuntungan yang didapat Indonesia dari kerjasama itu, seperti AS mengirimkan tenaga ahli pernuklirannya untuk mengajari ilmuwan-ilmuwan Indonesia melakukan pengayaan uranium.

Padahal, ilmu dan peralatan pengayaan uranium sangatlah berharga dan tak setiap negara mau memberikan ilmunya ke negara lain.

Pada tahun 1965, Indonesia meresmikan pengoperasian reaktor nuklir pertamanya yang diberi nama Triga Mark II.

Program nuklir Indonesia semuanya tampak berjalan mulus sampai akhirnya Kennedy ditembak mati.

Sepeninggal Kennedy, hubungan AS-Indonesia jadi suram dan program nuklir Indonesia yang didukung Paman Sam jadi tak jelas nasibnya.

Saat itulah berkecamuk Perang Vietnam dan Inggris kembali untuk pembentukan Federasi Malaya.

Saat itulah muncul kabar kalau Soekarno membelokkan program nuklir Indonesia menjadi senjata untuk melawan ancaman asing.

Melihat China  berhasil menguji coba bom atom pertamanya pada tahun 1964, Soekarno pun menjadikan negara panda itu sebagai rujukan dalam pembuatan bom nuklir.

Soekarno lantas secara sembunyi-sembunyi mulai mengirim ahli-ahli nuklir dalam negeri untuk dikirim belajar ke China, demi Indonesia mempunyai bom nuklir.

AS yang mulai mencium gelagat Indonesia itu pun mulai gelagapan dan tak bisa menghentikan program nuklir Indonesia.

Tapi sejarah berkata lain, program pembuatan bom nuklir Indonesia menjadi tak jelas sampai  kekuasaan Soekarno tumbang tahun 1965.

Di Balik Kabar Soekarno Menyimpan Harta Miliaran di Swiss

Seiring kepergian Soekarno, merebak pula isu yang mengabarkan bahwa presiden pertama di Indonesia itu meninggalkan harta warisan.

Jumlahnya tak sedikit, banyak yang mengatakan harta peninggalan Soekarno mencapai miliaran yang disimpan di Swiss dan Manado.

Mengetahui mendiang suaminya terus dikitari kabar burung, Yurike Sanger pun membantah tegas.

Yurike Sanger bahkan mengaku Soekarno benar-benar tak punya uang.

"Kalau di Swiss itu ada, anak-anaknya pasti sudah dapat. Anak-anak itu jangan-jangan bangun hotel di Bali atau seluruh dunia. Mungkin Pulau Bali pun bisa mereka dibeli," kata istri Bung Karno, Yurike Sanger, dikutip dari akun Youtube Bucek Lie.

Yurike Sanger bahkan menceritakan Soekarno sempat memintanya untuk meminjam uang ke teman, demi putrinya.

"Dek, tolonglah sama temannya bolehkah dipinjamkan uang untuk saya Rp2 juta," kata Yurike Sanger menirukan ucapan Soekarno.

Kala itu, Yurike Sanger langsung memenuhi permintaan Bung Karno.

Yurike Sanger pun akhirnya dipinjamkan uang oleh temannya.

"Zaman dulu Rp2 juta itu besar. Teman saya bilang, 'Enggak usah dikembalikan biar saja'," cerita Yurike Sanger.

Yurike menegaskan, perjuangan Soekarno semasa hidup hanya untuk kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia, bukan untuk harta.

"Di situlah bohong, kalau memang Soekarno punya harta karun di Swiss dan Manado banyak, bisa dilihat dari keluarganya lah," kata Yurike Sanger.

Istri Soekarno itu menilai isu tersebut hanya akal-akalan yang sengaja dikembangkan agar orang-orang percaya.

"Itulah istilah mafia, mereka mengira keluarga Soekarno kaya. Padahal, keluarga bapak itu semuanya sama aja seperti bapak," ujarnya.

Namun, Yurike Sanger tak memungkiri memang ada pihak yang memberikan kabar soal surat wasiat harta warisan Soekarno.

Salinan surat wasiat itu berisi harta warisan Soekarno untuk istrinya di Bank of Nederland.

Pada salinan surat wasiat itu disebutkan Soekarno meninggalkan uang untuk Yurike Sanger miliaran.

Fakta yang dialaminya itu awalnya disampaikan melaui sang anak.

Yurike Sanger pun berpikir dari mana mereka mendapatkan salinan surat wasiat Bung Karno itu.

Ia bahkan mempertanyakan ada di mana surat aslinya.

"Tidak make sense dong kalau punya kopi tapi tak tahu aslinya dari mana. Mana itu aslinya, mereka tidak bisa memperlihatkan," ujar Yurike Sanger.

Dari situlah Yurike Sanger curiga bahwa surat wasiat Bung Karno soal harta warisan miliaran itu bohong.

Jika isi surat wasiat Bung Karno soal harta warisan miliaran itu benar, Yurike Sanger berpikir Soekarno pasti sudah memberitahunya sebelum meninggal.

"Pasti sudah bilang ke saya dong, ini kok tidak, (malah) ke orang lain yang punya copy surat itu," ujarnya.

Yurike Sanger pun menegaskan, isu itu hanya penipuan semata untuk memerasnya.

Andai Yurike Sanger meladeni itu, ia merasa sudah diminta uang untuk mengurus surat wasiat Bung Karno itu.

Yurike Sanger mengaku, sebagai orang Manado yang kotanya disebut-sebut menyimpan harta karun Soekarno justru tak pernah mendengar kabar tersebut.

"Itu semua penipuan belaka untuk memeras. Bung Karno tidak punya uang sama sekali," kata Yurike Sanger.

Sumber: tribunnews
Foto: Benarkah Soekarno Pernah Perintahkan Membuat Bom Nuklir di Indonesia?/Kolase Australianethical dan Tribunnews
Benarkah Soekarno Pernah Perintahkan Membuat Bom Nuklir di Indonesia? Ini Kronologi yang Beredar Benarkah Soekarno Pernah Perintahkan Membuat Bom Nuklir di Indonesia? Ini Kronologi yang Beredar Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar