BEM SI Bongkar Pelaku Kerusuhan di Depan DPR, Polanya Mirip saat Pengumuman Pemilu 2019

Baca Juga

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memastikan, pelaku kerusuhan demo 11 April 2022 di depan gedung DPR/MPR, bukan dari mahasiswa.

Pelaku kerusuhan itu, merupakan oknum provokator dan penyusup yang masuk ke dalam demo yang dilakukan mahasiswa.

Sebab, selama mahasiswa menyampaikan pendapat di muka umum, demo berjalan lancar, aman dan tertib.

Demikian disampaikan Koordinator Media BEM SI Luthfi Yuhrizal dalam keterangannya, Selasa (11/4/2022) malam.

“Alhamdulillah, aksi hari ini berjalan dengan lancar dan kondusif,” tuturnya.

Lutfhi menjelaskan, mahasiswa menggelar aksi mulai dari pukul 12.00 WIB dan bubar pada pukul 15.30 WIB.

Aksi itu merupakan lanjutan dari aksi BEM SI yang sebelumnya digelar pada 28 Maret 2022 lalu.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa membawa tuntutan menolak wacana penundaan pemilu atau amandemen UUD 1945, mengkaji ulang UU IKN dan menjaga stabilitas harga bahan pokok.

Aspirasi BEM SI ini diterima langsung Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Rahmat Gobel dan Lodewijk Freidrich Paulus dengan didampingi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

“Kerusuhan itu bukan oleh kami dari BEM SI. Aksi kami damai dan sudah tersampaikan aspirasinya dengan baik,” ujarnya, dikutip dari Antara.

Setelah aspirasi diterima dengan baik, massa dari BEM SI membubarkan diri.

Setelah massa mahasiswa dari BEM SI membubarkan diri itulah kemudian keributan dan kerusuhan mulai terjadi.

“Setelah kami bubar baru mulai berdatangan oknum provokator dan penyusup,” katanya.

Menurutnya, aksi mahasiswa BEM SI bisa berjalan baik dan damai karena mendapatkan pengawalan ketat dari kepolisian.

Karena pengawalan polisi itu pula, BEM SI akhirnya bisa menyampaikan aspirasi dengan baik kepada Pimpinan DPR RI.

Selanjutnya, mahasiswa akan tetap terus mengawal semua tuntutan ini sampai tuntas.

Untuk diketahui, pola kerusuhan ini mirip dengan kerusuhan pada 21 Mei 2019 silam saat pengumuman hasil Pemilu 2019.

Saat itu, para peserta aksi memulai demo sejak pukul 10.00 WIB sampai dengan malam hari.

Massa aksi kemudian meminta izin perpanjangan untuk menggelar salat maghrib dan tarawih.

Kemudian massa aksi membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 21.00 WIB.

Namun setelah itu, sekelompok massa merangsek mendekati gedung Bawaslu RI.

Massa juga melakuka provokasi kepada aparat yang tengah berjaga dan memaksa masuk.

Hal itu kemudian memicu kerusuhan sampai dengan 22 Mei 2019 dini hari.

Sumber: pojoksatu

Foto: Massa mulai penuhi jalan, tuntut Jokowi Mundur