Breaking News

Abdul Mu’ti Pastikan Sidang Isbat Tanpa Utusan Muhammadiyah, Anggota Komisi VIII Imbau Pemerintah Jaga Hubungan Baik dengan Ormas


Anggota Komisi VIII DPR RI, Bukhori Yusuf, mengimbau pemerintah menjaga hubungan baik dengan salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah.

Imbauan ini disampaikan menyusul insiden tidak diundangnya PP Muhammadiyah dalam sidang isbat penetapan awal Ramadhan 1443 H oleh Kementerian Agama.

“Pemerintah sepatutnya memperbaiki hubungan dengan seluruh elemen anak bangsa, terutama dengan PP Muhammadiyah terkait dengan insiden tidak diundangnya pihak terkait saat penetapan awal Ramadhan. Kami percaya Kemenag mengetahui secara persis cara menjaga hubungan baik dan melakukan islah dengan PP Muhammadiyah,” ucap Bukhori melalui keterangan tertulisnya, Rabu (6/4/2022).

Legislator Dapil Jawa Tengah 1 ini juga menyayangkan kesalahan prosedur komunikasi yang menyebabkan tidak tersampaikannya itikad baik Kementerian Agama melibatkan perwakilan resmi PP Muhammadiyah dalam sidang isbat penetapan awal Ramadan.

Ia menambahkan, selain memunculkan prasangka di tengah umat Islam, tidak diundangnya PP Muhammadiyah oleh Kementerian Agama juga menyalahi fatwa MUI terkait penetapan awal Ramadhan.

Merujuk pada Fatwa MUI No.2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah disebutkan dalam butir ketiga bahwa dalam menetapkan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah, Menteri Agama wajib berkonsultasi dengan MUI, ormas-ormas Islam, dan instansi terkait.

“Perlu ada evaluasi terkait dengan tata kelola hubungan antar lembaga/organisasi. Kementerian Agama sebagai representasi dari negara perlu menempatkan dirinya sebagai orang tua bijaksana yang mengayom, merangkul, dan melindungi seluruh elemen umat Islam di Indonesia. Segala bentuk kesalahpahaman mesti segera diselesaikan melalui klarifikasi dan silaturahmi supaya polemik tidak berlangsung berlarut-larut dan umat senantiasa diselimuti rasa sejuk dalam menjalani kehidupan beragama dan bernegara,” tutur politisi PKS ini.

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mut’i, memberikan klarifikasi terkait tidak diundangnya PP Muhammadiyah dalam sidang isbat penetapan awal Ramadhan 1443 H oleh Kementerian Agama. Dia mengaku pihaknya belum menerima surat undangan dari Kementerian Agama untuk menghadiri sidang isbat.

Dia menegaskan, pihak yang diklaim oleh Kementerian Agama sebagai perwakilan Muhammadiyah bukanlah utusan resmi Muhammadiyah lantaran tidak membawa mandat resmi dari organisasi.

Abdul Mu’ti bahkan buka-bukaan soal undangan dari Kementerian Agama RI untuk menghadiri Sidang Isbat penentuan awal Ramadan 1443 Hijriah, pada 1 April 2022 lalu.

Diketahui dalam sidang isbat tersebut, Dr KH Sriyatin Siddiq, yang berasal dari Majelis Tarjih Muhammadiyah hadir dalam sidang tersebut.

Abdul Mu’ti mengatakan, kehadiran Dr KH Sriyatin Siddiq, tidak mewakili pimpinan pusat untuk menghadiri sidang isbat tersebut.

“Saya mendapatkan info surat Kemenag kepada Kepala Pengadilan Agama Palangka Raya, Kalimantan Tengah, tanggal 21 Maret agar menugaskan Dr Sriyatin untuk menghadiri Sidang Itsbat. Jadi kehadiran beliau dalam Sidang Itsbat tidak mewakili PP Muhammadiyah,” kata Abdul Mu’ti dikutip Fajar.co.id di akun twitternya. 

Sumber: fajar
Foto: Sidang Isbat Kemenag. Abdul Mu'ti menegaskan tanpa perwakilan Muhammadiyah.
Abdul Mu’ti Pastikan Sidang Isbat Tanpa Utusan Muhammadiyah, Anggota Komisi VIII Imbau Pemerintah Jaga Hubungan Baik dengan Ormas Abdul Mu’ti Pastikan Sidang Isbat Tanpa Utusan Muhammadiyah, Anggota Komisi VIII Imbau Pemerintah Jaga Hubungan Baik dengan Ormas Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar