Breaking News

Singgung Bahasa Sunda, Ini Deretan Kontroversi Politikus PDIP Arteria Dahlan


Arteria Dahlan merupakan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang kerap menuai kontroversi. 

Memiliki karakter emosional dan meledak-ledak saat sampaikan pernyataan, tak jarang mendapat cibiran dari warganet. 

Meski demikian, hal itu tidak membuatnya kapok untuk berhenti membuat kontroversi. 

Baru-baru ini nama Arteria Dahlan kembali menjadi bahan pergunjingan, khususnya bagi masyarakat Sunda. 

Sebab, dirinya meminta Jaksa Agung, ST Burhanuddin, untuk mengganti Kajati Jabar, Asep Nana Mulyana, lantaran menggunakan Bahasa Sunda saat rapat kerja Komisi III DPR, Senin, 7 Januari 2022. 

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut deretan kontroversi Arteria Dahlan, Anggota Komisi III DPR itu: 

1. Minta Dipanggil ‘Yang Terhormat’ 

Kontroversi ini terjadi saat rapat kerja antara Komisi III DPR dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 11 September 2017. 

Saat giliran dia berbicara, Arteria keberatan terhadap sikap kelima Pimpinan KPK yang tidak memanggil anggota DPR dengan sebutan ‘Yang Terhormat’. 

"Ini mohon maaf ya, saya kok tidak merasa ada suasana kebangsaan di sini. Sejak tadi saya tidak mendengar kelima pimpinan KPK ini memanggil anggota DPR dengan sebutan 'Yang Terhormat'," ujar Arteria. 

2. Prof. Emil Salim Dianggap Sesat 

Ketika diundang dalam diskusi Mata Najwa bertajuk “Ragu-Ragu Perpu” pada Rabu, 9 Oktober 2019, Arteria Dahlan melakukan sikap kasar terhadap Emil Salim. 

Dia menyebut guru besar ekonomi itu sesat. Selain itu, dalam beberapa kesempatan, Arteria juga berdiri dari kursinya sembari menunjuk-nunjuk Emil Salim. 

Sikap kasar Arteria tersebut, membuat warganet geram. 

Namun Arteria menuturkan bahwa dirinya tidak sedang marah dan enggan meminta maaf kepada Emil Salim. 

Ia hanya menyayangkan seorang profesor di bidang ekonomi berbicara soal revisi UU KPK. 

3. Polemik Cat Ulang Pesawat RI 1 

Keputusan pemerintah untuk mengecat ulang Pesawat RI 1 dari biru langit putih menjadi merah putih menuai pro dan kontra. 

Kader Partai Demokrat menilai, keputusan itu tidak tepat karena sebaiknya anggaran digunakan untuk penanganan pandemi Covid-19.  

Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono dikutip dari Antara, rencana pengecatan ulang itu sudah direncanakan sejak 2019. 

Tetapi, Arteria Dahlan menyikapi pernyataan itu dengan perkataan yang tidak sopan. 

Dirinya menuding kader Partai Demokrat itu mengalami “post colour syndrome”. 

Selain itu, ia juga menuduh Susilo Bambang Yudhoyono sengaja mewarnai pesawat dengan biru langit agar mencirikan warna Partai Demokrat. 

4. Setujui Tambahan Anggaran Polri 

Pada 14 September 2021, Arteria Dahlan memberi tanggapan kontroversial terkait permintaan Polri mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 19 triliun. 

Arteri menyebutkan bahwa dirinya dan partainya akan selalu menyetujui (pasang badan) segala tambahan anggaran yang diajukan oleh Polri. 

Sebab, ia menganggap Polri telah membantu Puan Maharani atas kasus di Sumatera Barat. 

5. Polisi, Jaksa, dan Hakim Tidak Boleh di-OTT 

Arteria Dahlan tegas menyatakan bahwa polisi, jaksa, dan hakim tidak boleh ditangkap melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) apabila tersangkut kasus korupsi. 

Menurut Arteria, aparat penegak hukum adalah simbol negara, sehingga tidak boleh ditangkap melalui mekanisme OTT.  [tempo]

Foto: Arteria Dahlan. Facebook/@Arteria Dahlan
Singgung Bahasa Sunda, Ini Deretan Kontroversi Politikus PDIP Arteria Dahlan Singgung Bahasa Sunda, Ini Deretan Kontroversi Politikus PDIP Arteria Dahlan Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar