Pengakuan Pematung Naga Jalur Sutra di Bandara YIA: Terinspirasi Peta Kuno China
Keberadaan Patung Naga di Bandara YIA (Yogyakarta International Airport) menuai sorotan. Patung itu terletak di depan pintu kedatangan Bandara YIA, Kulonprogo.
Pemahat patung itu adalah Tri Suharyanto. Saat dihubungi, Tri mengatakan pembuatan patung itu murni karya seni. Karya seni yang memiliki makna filosofis.
"Sebenarnya ini lebih ke sejarah dan ada makna filosofis," ujar Tri saat dihubungi, Jumat (31/12) malam.
Makna filosofisnya antara lain naga yang dipahatnya itu adalah Patung Naga Jalur Sutra. Maksudnya adalah terinsipirasi dari penemuan peta kuno pemerintah China di salah satu percetakan di Negeri Tirai Bambu itu.
Pemerintah China kemudian menemukan adanya peta berlambang naga yang diyakini peninggalan Laksamana Cheng Ho. Cheng Ho atau Zheng He, adalah seorang pelaut dan penjelajah Tiongkok terkenal. Di antara penjelajahannya adalah ekspedisi ke Nusantara antara tahun 1405 hingga 1433.
Nah, jauh sebelum Laksamana Cheng Ho ke Nusantara, Tri meyakini juga ada penjelajah dari Nusantara yang jalur penjelajahannya sama dengan pelaut dari Tiongkok itu alias menggunakan jalur naga hingga ke tanah Amerika.
"Gadjah Mada juga melakukan ekspedisi itu diakui, cuma kita tidak punya literasinya, lagi kita pelajari," kata dia. (kumparan)
Foto: Perupa Patung Naga di Bandara YIA Tri Suharyanto (Foto: dok. pribadi)
Pengakuan Pematung Naga Jalur Sutra di Bandara YIA: Terinspirasi Peta Kuno China
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar