Cuitan Ferdinand Hutahaean tentang Allah Viral, Bareskrim Polri Proses Laporan
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menindaklanjuti laporan polisi atas
nama terlapor Ferdinand Hutahaean terkait dengan ujaran kebencian mengandung
SARA dan menyebarkan berita bohong.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen
Pol. Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa Polri telah menerima laporan polisi
atas nama Ferdinand Hutahaean pada hari Rabu pukul 16.20 WIB.
Bareskrim Polri telah menerima laporan polisi dari seseorang berinisial HP
terkait dengan dugaan tindak pidana menyebarkan informasi atau pemberitaan
bohong yang dapat menimbulkan keonaran di kalangan masyarakat," kata
Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu malam.
Laporan tersebut tercatat dengan nomor LP /B/007/I/2022/SPKT/Bareskrim Polri
dengan terlapor pemilik atau pengguna akun Ferdinand Hutahaean dengan nama
pemilik akun @ferdinandHaean3.
"Yang dilaporkan adalah terkait dengan menyebarkan informasi bermuatan
permusuhan, bermuatan SARA, menyebarkan berita bohong yang dapat menimbulkan
keonaran," kata Ramadhan.
Ujaran Ferdinand melalui cuitan Twitternya melanggar Pasal 45a ayat (2)
juncto Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik (ITE).
Setelah laporan diterima, penyidik langsung melakukan pemeriksaan terhadap
tiga saksi, yakni satu saksi pelapor dan dua saksi lainnya.
"Malam ini dilakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi, yaitu satu saksi
pelapor dan dua saksi lainnya," kata Ramadhan.
Sebelumnya, Ferdinand pada Selasa (4/1/2022) membuat sebuah cuitan yang
menarik perhatian netizen.
"Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku
luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu
dibela," cuit Ferdinand kala itu.
Cuitan tersebut membuat ngamuk sebagian pihak. Dia pun menyadari hal itu dan
menegaskan cuitannya tidak menyerang siapapun.
Mantan politikus Partai Demokrat yang juga pegiat media sosial Ferdinand
Hutahaean itu akhirnya mengunggah video klarifikasi tentang cuitannya yang
membuatnya menjadi trending di Twitter dengan tagar "Tangkap Ferdinand". Dia
menegaskan, cuitannya yang viral itu tidak dimaksudkan untuk siapapun.
"Cuitan saya yg kemudian viral, semoga semua bisa paham. Bahwa sesungguhnya
itu dialog antara pikiran dan hati saya yg sedang down. Bukan untuk menyasar
kelompok tertentu, orang tertentu dan agama tertentu. Saya mohon maaf atas
ketidaknyamanan ini. Terimakasih," kata Ferdinand sebagai pembuka untuk
videonya.
Video permintaan maaf Ferdinand dibuat di sebuah ruangan, dengan latar
belakang hiasan dinding merah, Pancasila yang diapit foto Presiden Joko
Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Sahabat, selamat pagi saya ingin mengklarifikasi tentang riuhnya dan
ramainya cuitan saya kemarin," ujar Ferdinand.
Video tersebut dia upload sekitar 20 jam setelah cuitannya yang viral.
"Memang setelah itu saya tidak bisa memantau media sosial karena ada
kesibukan yang tidak bisa saya tinggal. Namun demikian, yang mau saya
sampaikan kali ini adalah bahwa cuitan saya tersebut tidak sedang menyasar
kelompok tertentu, kaum tertentu, orang tertentu, atau agama tertentu,"
katanya mencoba menjelaskan.
Dia kemudian menuturkan, bahwa cuitan buatannya adalah buah pemikirannya
saat itu.
"Yang saya lakukan itu adalah dialog imajiner pikiran dan hati saya. Ketika
saya down, tidak perlu saya bercerita di Twitter di media sosial bahwa saya
sedang down. Tetapi saya melakukan dialog imajiner dengan hati saya, antara
pikiran dan hati saya. Pikiran saya mengatakan. 'Hai Ferdinand kau akan
habis, tidak ada yang bisa menjagamu, Allahmu lemah'. Tetapi kemudian
hati saya berkata, 'Hei, kau, tidak! Allahku kuat, jadi jangan samakan
Allahku dengan Allahmu, Allahku kuat. Ada yang akan menjagaku selalu.'
Kira-kira seperti itu dialog imajiner antara pikiran dan hati saya," katanya
berusaha mendeskripsikan.
Sebelumnya, Ferdinand pada Selasa (4/1/2022) membuat sebuah cuitan yang
menarik perhatian netizen.
"Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku
luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu
dibela," cuit Ferdinand kala itu.
Cuitan tersebut membuat ngamuk sebagian pihak. Dia pun menyadari hal itu dan
menegaskan cuitannya tidak menyerang siapapun.
"Tapi kemudian orang merasa ada yang dituduh, merasa ada yang diserang, dan
bahkan orang-orang tertentu yang selama ini selalu menggunakan kata
tabayun-tabayun ternyata tidak tabayun, malah ikut-ikutan memelintir. Tidak
apa-apa, sekali lagi saya tegaskan tidak ada niat saya untuk menyerang
kelompok tertentu, agama tertentu, kaum tertentu, atau orang tertentu. Itu
adalah dialog imajiner antara pikiran dan hati saya," tambah Ferdinand.
Lelaki yang sebelum pilpres 2019 menjadi oposisi pemerintah ini kemudian
meminta maaf.
"Saya minta maaf kepada siapapun yang merasa cuitan saya mengganggu atau
membuat siapapun tidak nyaman. Tetapi intinya itu adalah dialog imajiner
antara pikiran dan hati saya, bukan menyerang siapapun. Tidak mungkin saya
bicara dengan orang lain Allahmu, Allahku, karena kita punya tuhan yang
satu. Jadi tidak mungkin saya bicara seperti itu kepada siapapun kecuali
kepada diri sendiri. Saya harap dengan ini semua bisa mengerti memahami, dan
saya ucapkan terima kasih, salam sehat selalu, semoga sejahtera," tutupnya.
[tvonenews]
Klarifikasi atas cuitan saya yg kemudian viral, semoga semua bisa paham.
— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) January 5, 2022
Bahwa sesungguhnya itu dialog antara pikiran dan hati saya yg sedang down. Bukan untuk menyasar kelompok tertentu, orang tertentu dan agama tertentu.
Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.
Terimakasih pic.twitter.com/a3laHEKU9I
Foto: Karopenmas Div. Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan Beserta
Jajaran, Jakarta, Rabu (5/1/2022)/Sumber : ANTARA
Cuitan Ferdinand Hutahaean tentang Allah Viral, Bareskrim Polri Proses Laporan
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar