Pemilih PDIP Ingin Ganjar Capres 2024 Ketimbang Puan, Wasekjen PDIP: Jangan Mau Diprovokasi

Para pemilih PDIP lebih memilih Ganjar Pranowo ketimbang Puan Maharani sebagai capres.

Itu terungkap dalam survei kolaborasi Politika Research and Consulting dengan Parameter Politik Indonesia.

Dalam survei tersebut, Ganjar memperoleh persentase 51 persen.

Sedangkan Puan Maharani hanya 4 persen ditempel Tri Rismaharini yang mendapatkan 2 persen.

Menanggapi survei itu, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Arif Wibowo meminta semua kader PDIP tidak mendengar provokasi-provokasi soal capres di 2024.

“Wahai barisan banteng Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, jangan mau diprovokasi, jangan mau dipanas-panasi. Bersatulah, maka kita kuat,” ujarnya usai rilis survei, Senin (27/12/2021).

Ia menegaskan, bahwa soal capres-cawapres sepenuhnya ada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Soal capres cawapres urusannya ketua umum,” sambungnya.

Arif Wibowo menjelaskan, dalam menentukan capres untuk diusung, Megawati memiliki banyak pertimbangan.

Salah satunya, adalah bahwa sosok tersebut harus bermanfaat untuk PDIP.

“Ada banyak hal yang akan kita timbang untuk memutuskan capres-cawapres ke depan. Yang jelas, harus untuk manfaat untuk rakyat bangsa dan negara, serta partai,” katanya.

Arif menyebutkan, PDIP menginginkan tokoh yang diusung menjadi capres ke depan mampu mengentaskan kemiskinan dan kebodohan di Indonesia.

Termasuk juga mewujudkan masyarakat yang bahagia.

“Karena sama rasa sama bahagia, maka anti kebodohan dan anti kemiskinan. Jadi, tunjukkanlah dedikasimu, kemampuanmu untuk mengentaskan kemiskinan. Itu yang penting,” ujarnya.

Karena itu, ia mengingatkan kader PDIP agar menunggu keputusan Megawati soal siapa capres yang diusung PDIP di Pilpres 2024 mendatang.

“Jadi, kita tidak bisa dihadapkan pada pilihan, apalagi pilihan itu adalah pilihan yang provokatif, yang bertendensi memecah belah persatuan dan kesatuan,” tegas Arif Wibowo. [pojoksatu]

Foto: Puan Maharani dan Ganjar Pranowo