Breaking News

PBB Gelontorkan Rp 85 Miliar ke Kantong Taliban Demi Jaminan Keselamatan 3.500 Personelnya


Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dilaporkan telah mengajukan proposal dana hampir 6 juta dolar AS atau setara dengan Rp 85 miliar kepada Taliban untuk jaminan keamanan fasilitas organisasi tersebut di Afghanistan.

Hal itu diungkap dalam laporan Reuters pada Rabu (22/12), dengan merujuk pada dokumen PBB dan sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Dijelaskan, dana tersebut akan diberikan PBB kepada Kementerian Dalam Negeri Afghanistan yang saat ini dikelola oleh Taliban. Kementerian tersebut dipimpin oleh Sirajuddin Haqqani yang merupakan orang paling dicari oleh FBI.

Dana sendiri diusulkan akan dibayarkan pada tahun depan. Sebagian besar dana ditujukan untuk subsidi upah bulanan para pejuang Taliban yang menjaga fasilitas PBB. Selain itu, dana akan digunakan untuk tunjangan makanan bulanan mereka.

Pemberian jaminan keamanan itu dikatakan sesuai dengan kesepakatan antara pemerintahan Ashraf Ghani yang digulingkan pada pertengahan Agustus lalu.

"PBB memiliki tugas sebagai pemberi kerja untuk memperkuat, dan jika perlu, menambah kapasitas negara tuan rumah dalam keadaan di mana personel PBB bekerja di daerah yang tidak aman," kata wakil jurubicara PBB Farhan Haq menanggapi laporan tersebut.

Sementara itu, beberapa ahli menyoroti kemungkinan pelanggaran sanksi yang diberlakukan oleh AS dan PBB terhadap Taliban dan para pemimpin mereka. Sejumlah ahli juga mengaku khawatir jika dana tersebut dialihkan untuk tujuan lain.

"Apa yang terjadi adalah tidak ada pengawasan yang tepat," ucap seorang sumber.

Hingga saat ini, PBB memiliki 3.500 personel dan 10 kantor di Kabul. Meningkatnya ketegangan di Afghanistan membuat keselamatan mereka cukup terancam. [rmol]

Foto: Ilustrasi/Net
PBB Gelontorkan Rp 85 Miliar ke Kantong Taliban Demi Jaminan Keselamatan 3.500 Personelnya PBB Gelontorkan Rp 85 Miliar ke Kantong Taliban Demi Jaminan Keselamatan 3.500 Personelnya Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar