Temui Jokowi, PM Malaysia Minta Jatah Proyek Pemindahan Ibu Kota Indonesia
Wacana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim) hingga kini masih menjadi perdebatan.
Namun pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob pada Rabu, 10 November 2021, menghasilkan sebuah keinginan dari Malaysia.
Dikutip dari berbagai sumber, Ismail meminta agar wisatawan, bisnis, hingga ahli perniagaan Malaysia dilibatkan dalam pembangunan ibu kota baru Indonesia, yang ditargetkan mulai pindah pada 2024.
"Karena Presiden dan pemerintah Indonesia sedang membangunkan Kalimantan yang memang bersepadan dengan Malaysia, yaitu Sabah dan Serawak, saya mohon wisatawan, bisnis, dan ahli perniagaan Malaysia boleh terlibat dengan pembangunan di Kalimantan," kata Ismail Asabri dalam konferensi pers di Istana Kepresidendan Bogor, Rabu kemarin.
Selain itu, dilaporkan bahwa dalam pertemuan, keduanya membahas empat hal yang selama ini menjadi isu di antara kedua negara.
Dalam pertemuan pertama, dibahas pentingnya kerja sama perlindungan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI), terutama tenaga kerja yang ada di Malaysia.
Berikutnya soal izin "community learning center" di Semenanjung Malaysia agar prinsip hak pendidikan bagi semuanya terasa.
"Kedua, kita ingin menyelesaikan negosiasi batas negara, baik batas udara maupun laut agar bisa segera diselesaikan. Karena ini sudah agak lama progressnya'," ucapnya.
"Kita berhadap dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, masalah ini bisa segera diselesaikan," ungkap Jokowi.
Ketiga, mengenai pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Ismail Asabri mengapresiasi hubungan penting dan strategis di bidang perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Malaysia yang telah berjalan.
Di tahun 2020, perdagangan antara Malaysia dan Indonesia mencapai 14,67 miliar dolar AS atau sekitar Rp209 triliun.
Jokowi pun menyambut baik kenaikan angka perdagangan 49 persen pada Januari-Agustus 2021, yang meningkat dari periode tahun sebelumnya.
Untuk meningkatkan pemulihan ekonomi di antara kedua negara, Indonesia dan Malaysia sepakat untuk membuka koridor perjalanan internasional atau "travel corridor arrangement".
Pada tahap awal, kata Ismail, Indonesia dan Malaysia sepakat membuka koridor perjalanan dari Kuala Lumpur-Jakarta dan sebaliknya, serta Kuala Lumpur-Bali dan sebaliknya.
Isu keempat yang dibahas adalah persoalan di Asia Tenggara berkaitan dengan Myanmar, konflik di Laut Natuna Utara, dan yang lainnya.
“Sebagai negara tetangga dekat dan bangsa serumpun, kita harus memperkuat kerja sama berdasarkan prinsip yang saling menghormati dan menguntungkan," ucap Jokowi.*** [hallo]
Foto: PM Malaysia, Ismail Sabri Yaakob bertemu dengan Presiden Jokowi membahas 4 isu, salah satunya pembangunan ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur. (YouTube Sekretariat Presiden/Tangkapan Layar)
Temui Jokowi, PM Malaysia Minta Jatah Proyek Pemindahan Ibu Kota Indonesia
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Aneh Malaysia Indonesia yg punya hajat,PM minta jatah
BalasHapus