Breaking News

Singgung Menag Wakili Visi Jokowi Hingga Politik Belah Bambu, Refly: Satu Sisi Diangkat Tapi Sisi Lain Diinjak


Baru-baru ini, nama Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas tengah menjadi perbincangan netizen.

Menag diketahui menyampaikan pernyataan yang menuai kontroversi.

Dalam pernyataannya, Menag menyatakan Kemenag RI merupakan hadiah untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum.

Menurut Gus Yaqut wajar jika NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag RI karena kehadirannya hadiah untuk NU.

"Kemenag itu hadiah untuk NU, bukan umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU," ucapnya yang dilansir Galamedia di saluran YouTube TVNU pada Selasa, 26 Oktober 2021.

"Saya rasa wajar kalau sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag karena hadiahnya untuk NU," sambungnya.

Pernyataan tersebut lantas menuai komentar dari berbagai pihak hingga ramai tagar #pecatYaqut. Pakar hukum tata negara, Refly Harun pun turut menanggapinya.

Melalui saluran YouTube Refly Harun, ia menyoroti banyaknya netizen yang meminta agar Menag dipecat.

Tak sedikit yang beranggapan Menag kerap mengeluarkan pernyataan yang memicu perpecahan.

Lebih jauh, Refly menyebut Menteri Agama seharusnya menyejukkan.

"Saya merasakan, biasanya kan Menteri Agama itu adalah orang yang katakanlah punya wibawa, tidak kontroversial dan cenderung tidak politis sesungguhnya," ujarnya dilansir Galamedia dari saluran YouTube Refly Harun pada Selasa, 26 Oktober 2021.

Tak hanya penyejuk bagi umat Islam,  Menteri Agama juga harus bisa menjadi pemersatu semua umat beragama.

"Intinya adalah biasanya dari masa ke masa, harusnya Menteri Agama itu yang less politic, yang tidak mengeluarkan statement-statement politik, yang statement-nya menyejukkan, mempersatukan umat," ucapnya.

"Dan tentu saja tidak hanya umat muslim, tapi juga umat agama lain, jadi betul-betul penyejuk," sambungnya.

Ia mengungkapkan sejak awal menjabat, Menag Yaqut kerap memicu kontroversi.

Menurutnya, Menag seakan mewakili visi Pemerintahan Jokowi dan malah menggunakan politik belah bambu terhadap umat Islam.

"Seolah-olah yang bersangkutan ini mewakili visi Pemerintahan Presiden Jokowi yang malah menggunakan politik belah bambu terhadap umat Islam. Di satu sisi diangkat, tapi di sisi lain diinjak, kira-kira begitu," ujarnya.

Tak berhenti di situ, Refly juga menilai bahwa umat Islam yang diangkat oleh Menag Yaqut dapat terlihat dari NU yang mulai mendekat ke pemerintahan dan banyak mengambil peran.

Namun di sisi lain, terdapat organisasi-organisasi Islam yang lebih kritis pada pemerintahan, seperti Muhammadiyah, justru cenderung dibuat berhadap-hadapan dengan Menag.

"Ketika Cholil Qoumas Yaqut ada di sana (pemerintahan), dia cenderung untuk berhadap-hadapan dengan kelompok-kelompok yang tidak pro pada kekuasaan," ucapnya.

"Dan at the same time mengangkat kelompok-kelompok yang lainnya (yang pro kekuasaan)," lanjutnya.***

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun/Net
Singgung Menag Wakili Visi Jokowi Hingga Politik Belah Bambu, Refly: Satu Sisi Diangkat Tapi Sisi Lain Diinjak Singgung Menag Wakili Visi Jokowi Hingga Politik Belah Bambu, Refly: Satu Sisi Diangkat Tapi Sisi Lain Diinjak Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar