Breaking News

Sebut Pejabat Jadi Beban Rakyat Tapi Ingin Dipuja, Nicho Silalahi: Saatnya Rakyat Jadi Hakim Revolusi!


Aktivis sosial dan politik, Nicho Silalahi  menanggapi alat tes PCR yang didatangkan dari China.

Ia juga menyoroti pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang menyebut tingginya utang Indonesia saat ini merupakan warisan masa lalu.

“Virusnya, vaksinnya, antigen, dan PCR, impor dari China," cuitnya di akun Twitter @Nicho_Silalhi pada Minggu, 31 Oktober 2021.

"Giliran utang membengkak langsung cuci tangan dan menyalahkan warisan masa lalu,” sambungnya.

Ia juga menilai banyak pejabat di negeri ini yang inginnya dipuja, padahal hidunya menjadi beban rakyat.

“Enak benar jadi pejabat di negeri ini. Maunya dipuja-puji, meski hidupnya jadi beban rakyat,” ungkapnya.

Dalam unggahan yang sama, Nicho menyerukan revolusi dengan mengatakan sudah saatnya rakyat menjadi hakim.

"Sudah saatnya rakyat menjadi hakim REVOLUSI," ujarnya.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan catatan data seputar tes PCR.

Terungkap impor instrumen (alat) tes tertinggi berasal dari China, sebanyak 66.609 kg atau senilai 9.226.860 dolar dan dari Amerika mencapai 24.515 kg atau setara 5.198.481 dolar.

China juga pengekspor reagent terbesar sekitar 1.616.780 kg yang jika diuangkan mencapai 169.862.517 dolar AS. Di bawahnya ada Korea, Singapura, dan Amerika.

Sebelumnya Menkeu Sri Mulyani menjelaskan utang Indonesia sudah parah, terlebih saat krisis moneter pada tahun 1998.

Ia juga menyampaikan tingginya utang Indonesia saat ini merupakan warisan masa lalu.***

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Aktivis Nicho Silalahi/Net
Sebut Pejabat Jadi Beban Rakyat Tapi Ingin Dipuja, Nicho Silalahi: Saatnya Rakyat Jadi Hakim Revolusi! Sebut Pejabat Jadi Beban Rakyat Tapi Ingin Dipuja, Nicho Silalahi: Saatnya Rakyat Jadi Hakim Revolusi! Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar