Roy Suryo Bilang BSSN Miliki Anggaran Triliunan Tapi Bisa Dijebol Hacker Pemula dalam Waktu 10 Menit

Pakar Telematika Roy Suryo mengungkapkan hacker (peretas) situs Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Hacker tersebut ternyata masih pemula atau baru belajar beberapa bulan saja.

Hal itu ia ungkapkan melalui media sosial Twitter melalui akun @KRMTRoySuryo2, Jumat, 29 Oktober 2021.

Dalam cuitannya itu, mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga ini menyimak komunikasi Tim VOI dengan hacker berinisial Son1x77.

Disebutkan Hacker tersebut merupakan anggota dari theMxOnday yang merupakan group hacker dari Brazil.

Ternyata, lanjut dia, hacker tersebut baru belajar peretasan beberapa bulan. Hasilnya, situs BSSN bisa diretas hanya dalam jangka waktu 10 menit.

"Rruarr biasa (bukan hanya "luar biasa") membaca "wawancara" tim VOI dgn Hacker berinisial "Son1x77" anggota dari "theMxOnday" Group Hacker dari Brazil ini," cuit Roy.

"Mereka baru belajar Hacking bbrp bulan & Situs BSSN bisa diHack hanya dlm waktu 10 menit! Sungguh sangat Terwelu ... AMBYAR," sambungnya.

Sebelumnya Roy Suryo pun menyindir soal peretasan situs BSSN tersebut.

"Namamya memang mentereng, BSSN = "Badan Siber & Sandi Negara" yg Tupoksinya adalah memproteksi & memverifikasi Keamanan instansi2 Negara (dari segala Serangan Siber). Ironisnya malah Kena Hack sendiri ? TERWELU, Padahal Anggarannya di th 2018 saja sudah Trilyunan, 2021 ? AMBYAR," cuitnya.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menilai peningkatan serangan siber, salah satunya di sektor keuangan, terjadi karena banyaknya kegiatan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dilakukan tanpa proteksi yang memadai.

Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata BSSN Mawidyanto Agustian menyebutkan, sektor keuangan terus digempur oleh serangan siber, khususnya serangan ransomware, phishing, dan lainnya.

Menurutnya, serangan siber ke sektor keuangan ini meningkat karena banyak orang yang bekerja dari rumah sehingga mengakses jaringan kantornya dari rumah, dengan perlindungan yang kurang diwaspadai.

"Banyak yang kerja dari rumah, jadi mereka bisa mengakses jaringan kantor. Bisa saja itu tanpa proteksi, yang kemudian jadi celah untuk serangan siber," kata dalam acara diskusi virtual, Kamis, 28 Oktober 2021.

Berdasarkan data BSSN mencatat terdapat 888.711.736 serangan siber melanda Indonesia sepanjang Januari-Agustus 2021. Adapun, serangan siber yang melanda Indonesia lebih banyak dalam bentuk malware, denial service atau aktivitas yang mengganggu ketersediaan layanan hingga trojan activity.***

Source: Silahkan Klik Link Ini

Diterbikan: oposisicerdas.com

Foto: Pakar telematika, Roy Suryo/Net