Breaking News

Pinjam Rp 20 Juta Wajib Dilunasi Rp 25 Miliar Jadi Alasan Ibu di Garut Karang Cerita Dibegal


ISN (31), ibu rumah tangga warga Kampung Cikuray RT 03/03, Desa Mekarsari, Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat, mendekam di sel tahanan Mapolres Garut. 

Ia diamankan dan ditetapkan menjadi tersangka oleh polisi, karena dianggap sudah membuat laporan palsu, terkait peristiwa pembegalan yang disebut-sebut telah menimpa dirinya.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan polisi, terungkap jika ISN nekat, membuat skenario pembegalan karena dirinya kebingungan tak bisa membayar utang ke rentenir. 

Jumlah utang yang dipikul ISN pun terbilang fantastis yakni mencapai Rp25 miliar.

"Tersangka itu sudah sangat kebingungan karena ia terus ditagih untuk membayar utangnya yang mencapai Rp25 miliar. Ini yang menjadi alasan tersangka nekat membuat laporan seolah-olah dirinya telah menjadi korban pembegalan sebesar hampir Rp1,3 miliar," ujar Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Dede Sopandi, Selasa, 12 Oktober 2021.

Diungkapkannya, utang yang sangat besar yang ditanggung tersangka saat ini berawal dari pinjaman uang modal usaha untuk memasok telur ayam. 

Saat itu, tersangka hanya meminjam uang Rp20 kepada salah seorang rentenir yang juga tetangga tersangka. 

Rentenir tersebut mau memberikan pinjaman sesuai permintaan tersangka yakni Rp20 juta dengan syarat tersangka harus mau membayar bunganya sebesar Rp8 juta per bulan dan hl itu disanggupi tersangka. 

Sementara itu, tersangka hanya memasok telur ke warung-warung yang tentu saja labanya tak mencapai Rp8 juta per bulan.

Hingga pada akhirnya, tutur Dede, utang tersangka kepada rentenir itu pun terus membengkak hingga akhirnya mencapai Rp25 miliar. 

Ini tentu kian memberatkan tersangka aplgi dari hari ke hri, jumlah utangnya terus bertambah sedangkan usahanya bukannya mengalami kemajuan tapi malah justeru menurun.

"Sebenarnya dalam jangka enam bulan, modal dia usaha sudah bisa kembali. Namun karena bunga dari uang pinjamannya terus berlipat, maka ia tetap tak bisa melunasi utangnya ke rentenir sehingga jumlahnya terus membengkak hingga akhirnya mencapai Rp25 miliar," katanya.

Pada Jumat, 8 Oktober 2021, tambah Dede, tersangka kembali ditagih oleh rentenir agar segera membayar utangnya. Saat itu tersangka menyanggupi untuk membayar utangnya tetapi sebagian dulu yakni Rp1,3 miliar.

Tersangka berjanji akan memberikan uang tersebut pada Jumat sore sepulangnya ia mengambil setoran dari para pedagang telur. Namun karena memang saat itu tersangka tak punya uang sebanyak itu, maka ia pun akhirnya mencari cara untuk memberikan alasan ke rentenir.

Maka, kata Dede, tersangka pun akhirnya membuat skenario seolah-olah dirinya telah menjadi korban pembegalan sehingga uang senilai hampir Rp1,3 miliar yang dibawanya diambil oleh pembegal. Untuk memuluskan kebohongannya ini, tersangka pun meminta bantuan lelaki teman dekatnya untuk menyembunyikan sepeda motor Scoopy serta tas miliknya sehingga seolah-olah hilang dibawa kabur para pembegal.

Disampaikan Dede, pada Jumat sore, tersangka pun mendatangi Mapolsek Cisurupan untuk melaporkan pembegalan yang telah menimpanya. Namun petugas tentu saja tak mempercayainya begitu saja karena melihat adanya sejumlah kejanggalan dalam laporan yang diberikan tersangka.

"Kami tentu saja tidak begitu saja mempercayai pengakuan yang diberikan pelapor saat itu karena kami menilai ada kejanggalan-kejanggalan. Kami pun akhirnya melakukan pendalaman dan akhirnya terungkap jika laporan yang diberikan ISN ternyata palsu sehingga kemudian ia kita tetapkan menjadi tersangka," ucap Dede.***

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Ekspos kasus mengaku korban begal, kini jadi tersangka, di Mapolres Garut. /Kabar Priangan/Aep Hendy
Pinjam Rp 20 Juta Wajib Dilunasi Rp 25 Miliar Jadi Alasan Ibu di Garut Karang Cerita Dibegal Pinjam Rp 20 Juta Wajib Dilunasi Rp 25 Miliar Jadi Alasan Ibu di Garut Karang Cerita Dibegal Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar