Pandora Papers Ungkap Skandal dan Kekayaan Rahasia Pejabat hingga Pemimpin dan Elite Dunia

Lebih dari 300 pemimpin dunia, politisi, miliarder Forbes, anggota kerajaan, pemimpin agama, hingga selebriti dunia terlibat dalam skandal yang diungkap melalui Pandora Papers, Minggu, 3 Oktober 2021.

Dikutip dari Galamedianews, Senin, 4 Oktober 2021 Pandora Papers sendiri diketahui berisi 12 juta dokumen catatan finansial dari 14 perusahaan cangkang di negara-negara.

Termasuk Kepulauan Virgin Britania Raya, Panama, Belize, Siprus, Uni Emirat Arab, Singapura, dan Swiss.

Pandora Papers melaporkan setidaknya 35 pemimpin dan petinggi dunia hingga selebritis, bahkan penipu dan pengedar narkoba terseret dalam lingkaran skandal pajak.

Dokumen ini mengungkap cara mereka memanfaatkan fasilitas di kawasan-kawasan ‘surga pajak’ untuk membeli property dan merahasiakan asetnya. Hal tersebut tidak lain dilakukan untuk mengindari pajak.

Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) yang akhirnya mengungkap isi dari Pandora Papers tersebut menghabiskan lebih dari satu tahun untuk menyusun, meneliti, dan menganalisa lebih dari 11,9 juta catatan dalam Pandora Papers.

ICIJ juga menyebut Pandora Papers merupakan hasil investigasi kolaborasi jurnalis besar dunia yang melibatkan lebih dari 600 jurnalis dari 150 media yang tersebar di 117 negara.

Investigasi dilakukan berdasarkan kebocoran data catatan rahasia yang berasal dari 14 penyedia layanan lepas pantai.

Mereka memberikan layanan profesional kepada individu dan perusahaan yang ingin menggabungkan perusahaan cangkang, perwalian, yayasan, dan entitas lain dengan aturan finansial yang ringan.

Bahkan seringkali tanpa pajak dan memungkinkan pemilik untuk menyembunyikan identitas mereka dari publik dan terkadang dari regulator sekalipun.

Sebanyak 2,94 terabyte data bocor ke ICIJ yang kemudian dibagikan kepada media di seluruh dunia.

Pandora Papers menguak informasi-informasi yang bahkan belum pernah terungkap sebelumnya. Bersumber dari data mulai dari tahun 1970-an. Namun sebagian besar data yang diselidiki ICIJ diambil dari data di antara tahun 1996 sampai tahun 2020.

Tak hanya itu, dalam Pandora Papers juga dimuat informasi data mengenai pemegang saham, direktur dan pejabat, termasuk juga orang-orang yang tidak mewakili kepentingan publik dan tidak muncul dalam pelaporan, seperti pemilik usaha kecil, dokter, dan kalangan lainnya yang jauh dari sorotan publik.

Beberapa dokumen di dalamnya bahkan terkait dengan skandal kejahatan keuangan, termasuk penipuan dan kasus pencucian uang.***

Source: Silahkan Klik Link Ini

Diterbikan: oposisicerdas.com

Foto: Pandora Papers, hasil investigasi ICIJ yang mengungkap skandal pajak terbesar dunia. /Tangkapan Layar Youtube.com/ICIJ/