Eks Intel Saudi Sebut Mohammed bin Salman Psikopat, Bisa Membunuh Raja Abdullah
Mantan perwira senior intelijen Arab Saudi Saad Aljabri mengklaim Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) adalah 'psikopat tanpa empati'. Dia juga menyebut MBS bisa membunuh Raja Abdullah agar dapat menggantikan tahta penguasa Kerajaan.
Saad Aljabri melarikan diri dari Arab Saudi pada Mei 2017 dan kini tinggal di pengasingan di Kanada. Dalam sebuah wawancara, dia menyebut mendapat peringatan dari seorang rekan pada 2018 bisa dibunuh usai tewasnya jurnalis Jamal Khashoggi di Turki.
Aljabri mengatakan dia diperingatkan “jangan berada di dekat misi Saudi mana pun di Kanada. Jangan pergi ke konsulat. Jangan pergi ke kedutaan.”
Wawancara Aljabri dengan acara 60 Minutes di CBS News menjadi yang pertama secara terbuka membicarakan putra mahkota MBS.
Dia juga berbicara tentang nasib dua anak bungsunya yang ditangkap dan dipenjara di Arab Saudi.
“Saya harus angkat bicara. Saya memohon kepada rakyat Amerika dan pemerintah Amerika untuk membantu saya membebaskan anak-anak itu dan memulihkan kehidupan mereka,” katanya, dikutip dari The Guardian, Senin, 25 Oktober 2021.
Aljabri mendapat dukungan kuat di Amerika Serikat (AS),yang pernah membantu menyelamatkan nyawa orang Amerika dan Arab Saudi setelah serangan teroris 9/11 di AS.
Pemerintah Arab Saudi sebelumnya membantah ada upaya pembunuhan terhadap Aljabri di Kanada. Kerajaan juga membantah bahwa pembunuhan Khashoggi, seorang kolumnis Washington Post, diperintahkan oleh Pangeran Mohammed.
Namun, menurut penilaian intelijen AS yang tidak diklasifikasikan dan dirilis awal tahun ini menyimpulkan pembunuhan Jamal Khasoggiitu disetujui oleh putra mahkota MBS.
Tuduhan ke Pangeran Mohammed bin Salman
Tuduhan serius ke Pangeran Mohammed muncul ketika Arab Saudi berusaha meningkatkan citranya di seluruh dunia, termasuk melalui pengambilalihan klub sepak bola Inggris Newcastle United baru-baru ini oleh Dana Investasi Publik.
Dana itu diketahui dikendalikan Arab Saudi ketika Pangeran Mohammed menjabat sebagai ketua.
Dalam wawancara tersebut, Aljabri menggambarkan Pangeran Mohammed sebagai orang yang sembrono dan tidak dapat dipercaya.
"Dia (MBS) seorang psikopat tanpa empati, yang tidak merasakan emosi, tidak pernah belajar dari pengalamannya," kata Aljabri.
Mantan kepala intelijen itu juga mengklaim Pangeran Mohammed “takut” dengan informasi yang diketahui Aljabri tentang dia, termasuk diskusi yang direkam tahun 2014 antara Pangeran Mohammed dan putra mahkota saat itu, Bin Nayef.
Saat itu, Pangeran Mohammed diduga mengatakan dia bisa membunuh raja yang sedang duduk, Raja Abdullah, untuk mengambil alih tahta untuk ayahnya sendiri.
“Dia mengatakan kepadanya, 'Saya ingin membunuh Raja Abdullah. Saya mendapatkan cincin racun dari Rusia. Cukup bagi saya untuk berjabat tangan dengannya dan dia akan selesai'… Kami menganggapnya serius,” kata Aljabri.
Aljabri juga mengklaim dia dan Pangeran Mohammed memiliki salinan rekaman tentang percakapan pembunuhan Raja Abdullah itu.***
Source: Silahkan Klik Link Ini
Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Pangeran Mohammed bin Salman, pemilik baru Newcastle. /Reuters
Eks Intel Saudi Sebut Mohammed bin Salman Psikopat, Bisa Membunuh Raja Abdullah
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar