Breaking News

Anggaran Proyek Kereta Cepat Bengkak hingga Rp27 Triliun, Edi Hermanto: Itu Bengkak Apa Meledak?


Founder Minigold Indonesia, Edi Hermanto, menanggapi cuitan politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon yang menilai bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung adalah proyek pembangunan untuk "gagah-gagahan" Presiden Joko Widodo.

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah mengalami pembengkakan anggaran dalam proses pembangunannya.

Ditaksir, pembengkakan biaya proyek ini mencapai Rp27 triliun. Jokowi juga akhirnya mengizinkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menutupi pembengkakan biaya tersebut.

Atas hal tersebut, Jansen Sitindaon mengatakan bahwa perhitungan pembangunan kereta cepat itu meleset hingga membengkak parah.

"Hitungan meleset jadi bengkak tak terkira. Belum soal utam BUMN yang adalah bagian keuangan negara. Kelar pun tidak ada jaminan untung," kata Jansen Sitindaon melalui cuitan akun Twitter-nya (@jansen_jsp).

Menanggapi hal tersebut, Edi Hermanto mengatakan bahwa taksiran pembengkakan biaya mencapai Rp27 triliun bukan sudah membengkak lagi.

"Kalau bengkak 1-2 trilun sih bisa dipahami... Lah ini sampai 27 triliun.. Itu bengkak apa meledak??" katanya, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @EdiMahaMG pada Senin, 11 Oktober 2021.

Sebelumnya diberitakan, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebutkan alasan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung memakai APN lantara kondisi proyek yeng mengalami pembengkakan.

"Problem-nya adalah corona datang, dan kita ingin pembangunan tepat waktu. Corona datang membuat beberapa hal menjadi terhambat," ujar Arya Sinulingga dalam keterangannya, Sabtu, 9 Oktober 2021.

Arya mengungkapan pembengkakan juga terjadi karena ada perubahan desain. Ia menyebut perubahan anggaran bukan hal yang baru seperti proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan tol.

"Pembengkakan itu hal yang wajar. Namanya pembangunan awal dan sebagainya, itu membuat hal yang jadi agak terhambat. Jadi, di mana-mana juga kemunduran yang sebelumnya itu akan menaikkan cost," ujar Arya.

Ia membantah bahwa kenaikan anggaran tersebut telah direncanakan. Menurut dia, pembengkakan terjadi karena menyesuaikan kondisi geologis dan geografis.

Selain itu, Arya menjelaskan kenaikan harga tanah juga tak dapat dihindarkan.

"Ada kenaikan harga. Itu wajar terjadi. Di hampir semua pembangunan yang kita lakukan, sejak dulu itu pasti ada perubahan-perubahan di sana yang membuat pembengkakan anggaran," katanya.

Oleh karena itu, Kementerian BUMN juga meminta agar pemerintah terlibat langsung dalam proyek tersebut. Arya menyebutkan kondisi pandemi selama hampir dua tahun terakhir di Indonesia telah membuat proyek tersebut terhambat.***

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Presiden Jokowi meninjau membangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, /BPMI Setpres/Lukas
Anggaran Proyek Kereta Cepat Bengkak hingga Rp27 Triliun, Edi Hermanto: Itu Bengkak Apa Meledak? Anggaran Proyek Kereta Cepat Bengkak hingga Rp27 Triliun, Edi Hermanto: Itu Bengkak Apa Meledak? Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar