Vaksin Nusantara vs Vaksin Merah Putih, Penjelasan Epidemiolog UI Sebut Ada yang Pilih Jalur Politik
Keberadaan Vaksin Nusantara masih jadi sorotan dengan dugaan muncul melalui jalur politik bukan sains. Pernyataan itu tergambar dari pendapat yang diungkap Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono.
Pandu Riono bahkan membandingkan keberadaan Vaksin Nusantara dengan Vaksin Merah Putih.
Dia mengatakan, jika Vaksin Merah Putih mengikutip prosedur sains yang standar, sementara Vaksin Nusantara dinilainya sudah tidak jujur dan memilih dukungan politik.
Pernyataan itu diungkap melalui akun media sosial Twitter miliknya @drpriono1 pada Senin, 27 September 2021.
"Vaksin Merah Putih dikembangkan dengan mengikuti prosedur sains yang standard," kata Pandu.
"Vaksin Nusantara, sejak ide awal, tidak jujur dan pilih dukungan politik, bukan sains," paparnya.
Jauh sebelum itu, Pandu Riono juga pernah menyoroti Vaksin Nusantara itu tidak ada.
"Tidak ada pengembangan vaksin Nusantara yg sesuai kaidah ilmiah dan diakui @who,” ucapnya melalui akun @drpriono1 pada Jumat, 27 Agustus 2021.
Bahkan belum lama ini ada isu jika Vaksin Nusantara sudah ada yang memesan, tapi menurut Pandu itu sebuah kebohongan. “Tidak ada pemesanan,” ungkapnya.
Hasil survei
Di sisi lain, sebelumnya satu webinar Survei nasional Indikator Politik Indonesia (IPI) yang dilakukan pada September 2021, mengupas tentang popularitas Vaksin Nusantara dan Vaksin Merah Putih.
"Vaksin Nusantara lebih populer ketimbang vaksin Merah Putih. Tetapi, dari yang tahu kita tanya, apakah mereka bersedia atau tidak bersedia divaksin dengan vaksin Nusantara, kebanyakan memilih vaksin Merah Putih," kata Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi dalam webinar pada Minggu, 26 September 2021.
Survei secara acak dilakukan pada 1.200 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Perlu diketahui jika Vaksin Merah-Putih diproduksi Biotis-Universitas Airlangga.
Vaksin tersebut kabarnya akan disuntikkan pada Juli 2022. Peneliti vaksin memprediksi uji klinis fase tiga vaksin Merah-Putih diagendakan pada April 2022.
Peneliti optimistis akan segera mendapat izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM.
Sedangkan Vaksin Nusantara dipelopori eks-Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Vaksin ini tidak akan diedarkan sebagai vaksin Covid-19 massal melainkan hanya menjadi riset dan pelayanan.
Sementara itu, dari hasil survei 32 persen masyarakat lebih tahu vaksin Nusantara. Sedangkan hanya sebagian responden yang tahu vaksin Merah Putih, yakni 19,1 persen.
Data lainnya, responden lebih banyak memilih divaksin menggunakan vaksin Merah Putih, yakni sebanyak 57,4 persen. Sendangkan 48,6 persen responden memilih divaksin Vaksin Nusantara.***
Source: Silahkan Klik Link Ini
Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Dunia sepakat vaksin nusantara dapat menyelesaikan pandemi Covid-19 di Indonesia oleh mantan Menkes Terawan. Pandu mengatakan, jika Vaksin Merah Putih mengikutip prosedur sains yang standar, sementara Vaksin Nusantara dinilainya sudah tidak jujur dan memilih dukungan politik. /Pixabay/Wilfried Pohnke dan Antara Foto
Vaksin Nusantara vs Vaksin Merah Putih, Penjelasan Epidemiolog UI Sebut Ada yang Pilih Jalur Politik
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:

Tidak ada komentar