Breaking News

Utang RI Makin Parah, Demokrat: Semoga Masih Bisa Ngutang Buat Bayar Bunganya


Utang menjadi salah satu permasalahan yang perlu diperhatikan pemerintah Indonesia.

Saat ini, jumlah utang Indonesia sudah melebihi rekomendasi IMF yang sebesar 25-35%.

Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP), utang Indonesia mencapai Rp 6.626 triliun.

Jika dipersentasekan, maka sebesar 59,70% dari aset negara yang memiliki nilai Rp 11.098,67 triliun.

Pelaksana Direktorat Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Mundhi Saptono mengatakan, nilai aset tersebut diklasifikasikan dalam beberapa kategori, yakni; tanah gedung dan bangunan; peralatan dan mesin; jalan, irigasi dan jaringan; konstruksi dalam pengerjaan; dan aset tetap lainnya.

“Total aset negara meningkat dari tahun sebelumnya, Rp 10.460,5 triliun. Bahkan dari 2016 kita mengalami kenaikan jumlah aet yang luar biasa arena adanya revaluasi atau penilaian kembali atas Barang Milik Negara (BMN),” ujarnya Sabtu, 18 September 2021.

Berdasarkan LKPP Pemerintah Pusat tahun 2020 yang telah diaudit, aset-aset negara sebagian besar dimiliki kementerian.

Sebagai contoh, KemenPUPR yang memiliki aset yang beragam senilai Rp 2.217,88 triliun, mulai dari irigasi, bendungan, jalan nasional, dan jalan tol.

Kemenhan memiliki aset senilai Rp 1.923 triliun yang berupa alutsista dan tanah yang tersebar di berbagai markas TNI.

Kemensesneg memiliki aset senilai Rp 640,27 triliun yang kemudian ditambah Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Kemudian Kemenhub memiliki aset bandara, pelabuhan, terminal, dan balai diklat serta kampus-kampus perhubungan di seluruh Indonesia senilai Rp 613,42 triliun.

Kemendikbud memiliki aset Rp 451,82 triliun dengan kampus dan universitas yang dikelola mereka.

Sementara itu, Polri memiliki aset dengan nilai Rp 408,40 triliun.

Meski utang Indonesia hampir menyentuh angka 60 persen dari aset negara, pemerintah optimis masih aman.

“Aset atau BMN kita masih sangat aman dibandingkan kewajiban kita. Jadi kalau kita melihat kewajiban kita seperti utang, kita juga harus melihat aset kita,” terang Mundhi.

Menurutnya dibandingkan negara-negara lain, aset negara Indonesia masih lebih besar dibandingkan negara lain, sebut saja Singapura.

Menanggapi hal ini, politikus Partai Demokrat, Yan Harahap heran dengan rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Disaat kekayaan para menteri dan Presiden meningkat di kala pandemi, utang RI malah makin ‘menggila’,” ujarnya melalui Twitter @YanHarahap Selasa, 21 September 2021.

Dia lalu menyindir pemerintah dengan berharap mereka bisa kembali berutang untuk membayar bunga utang.

“Semoga masih bisa ngutang buat bayar utang, walau cuma bayar bunganya,” pungkasnya.***

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Politisi Partai Demokrat, Yan Harahap. /Instagram.com/@yanharahap
Utang RI Makin Parah, Demokrat: Semoga Masih Bisa Ngutang Buat Bayar Bunganya Utang RI Makin Parah, Demokrat: Semoga Masih Bisa Ngutang Buat Bayar Bunganya Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar