Breaking News

Sejarah 30 September: G30SPKI Sejarah Kelam, 6 Jenderal Angkatan Darat Diculik dan Dibunuh


Di berbagai belahan dunia, banyak peristiwa penting terjadi pada tanggal 30 September, dari tahun ke tahun.

Tak sedikit dari peristiwa itu menjadi catatan sejarah penting bagi perjalanan hidup manusia.

Salah satunya peristiwa G30SPKI, dimana enam jenderal diculik dan dibunuh.

Berikut sejumlah peristiwa penting di tanggal 30 September, yang dirangkum Galamedia dari wikipedia.org:

1744
Pasukan Kerajaan Prancis bersama pasukan Kerajaan Spanyol berhasil mengalahkan pasukan Kerajaan Sardinia dalam Pertempuran Madonna Dell’olmo di Cuneo, Piedmont atau kini Italia.

Meski menang, dalam salah satu pertempuran di masa Perang Seksesi Austria itu, pasukan Spanyol dan Prancis jusrtu memilih mundur dari Piedmont.

Mundurnya pasukan Spanyol dan Prancis itu disebabkan dengan sudah datangnya musim dingin dan dikhawatirkan justru membuat para tentara terjebak dan tak mampu kembali pulang.

1861
Heinrich Louis d'Arrest menemukan galaksi NGC 1.

1965
Gerakan 30 September/PKI, sering disingkat G30S/PKI atau Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh) adalah sebuah peristiwa yang terjadi selewat malam pada tanggal 30 September sampai awal bulan selanjutnya (1 Oktober) tahun 1965.

G30S merupakan gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis. Gerakan ini dipimpin oleh DN Aidit yang saat itu merupakan ketua dari Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pada 1 Oktober 1965 dini hari, Letkol Untung yang merupakan anggota Cakrabirawa (pasukan pengawal Istana) memimpin pasukan yang dianggap loyal pada PKI.

Gerakan ini mengincar perwira tinggi TNI AD Indonesia. Tiga dari enam orang yang menjadi target langsung dibunuh di kediamannya. Sedangkan lainnya diculik dan dibawa menuju Lubang Buaya.

Jenazah ketujuh perwira TNI AD itu ditemukan selang beberapa hari kemudian. Keenam perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang menjadi korban yaitu :

- Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani
- Mayor Jenderal Raden Soeprapto
- Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono
- Mayor Jenderal Siswondo Parman
- Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan
- Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo

Panglima TNI Jenderal AH Nasution yang menjadi target utama berhasil meloloskan diri. Sayang, putrinya Ade Irma Nasution tewas tertembak. Sedangkan ajudannya, Lettu Pierre Andreas Tendean diculik dan ditembak di Lubang Buaya.

Keenam jenderal tersebut, beserta Lettu Pierre Tendean kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi. Sejak berlakunya UU Nomor 20 tahun 2009, gelar ini juga diakui sebagai Pahlawan Nasional.

Selain nama-nama tersebut, beberapa orang lainnya juga menjadi korban pembunuhan di Jakarta dan Yogyakarta. Mereka yaitu:

- Brigadir Polisi Ketua Karel Satsuit Tubun
- Kolonel Katamso Darmokusumo
- Letnan Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto

Setelah peristiwa G30S/PKI, rakyat menuntut Presiden Sukarno membubarkan PKI. Sukarno kemudian memerintahkan Soeharto untuk membersihkan semua unsur pemerintahan dari pengaruh PKI.

Soeharto pun bergerak cepat. PKI dinyatakan sebagai penggerak kudeta. Para tokohnya diburu dan ditangkap, termasuk DN Aidit.

Anggota organisasi yang dianggap simpatisan atau terkait dengan PKI juga ditangkap. Organisasi-organisasi tersebut antara lain Lekra, CGMI, Pemuda Rakyat, Barisan Tani Indonesia, Gerakan Wanita Indonesia dan lain-lain.

Pada era pemerintahan Presiden Soeharto, G30S/PKI selalu diperingati setiap tanggal 30 September. Selain itu, pada tanggal 1 Oktober juga diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Untuk mengenang jasa ketujuh Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa ini, Soeharto juga menggagas dibangunnya Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Pada tahun 1984, film dokudrama propaganda tentang peristiwa ini yang berjudul "Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI" dirilis.

Banyak yang menduga jika film tersebut ditujukan sebagai propaganda politik. Apalagi di era Presiden Soeharto, film tersebut menjadi tontonan wajib anak sekolah yang selalu ditayangkan di TVRI tiap tanggal 30 September malam.

Sejak Presiden Soeharto lengser pada tahun 1998, film garapan Arifin C. Noer itu berhenti ditayangkan oleh TVRI karena desakan masyarakat yang menganggap film tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya. Namun saat ini film kembali ditayangkan.

2005
Surat kabar Denmark Jyllands-Posten memuat karikatur Nabi Muhammad yang mengundang reaksi keras dari umat muslim seluruh dunia.***

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: 7 Pahlawan Revolusi Yang Menjadi Korban Peristiwa Lubang Buaya. /Rahman Sugidiyanto/PedomanTangerangCom
Sejarah 30 September: G30SPKI Sejarah Kelam, 6 Jenderal Angkatan Darat Diculik dan Dibunuh Sejarah 30 September: G30SPKI Sejarah Kelam, 6 Jenderal Angkatan Darat Diculik dan Dibunuh Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar