Nyesal Jadi Bupati Karena Gaji Kecil, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono: Ya Harus Korupsi!
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat malam (3/9/2021).
Budhi alias Wing Chin terjerat dalam kasus dugaan korupsi proyek
pengadaan barang dan jasa di Pemkab Banjarnegara tahun 2017-2018. Ia diduga
menerima suap Rp2,1 miliar atas sejumlah proyek infrastruktur di
Banjarnegara.
Ternyata, jauh hari sebelum jadi tersangka KPK, Budhi pernah bicara
blak-blakan dan jujur mengenai korupsi.
Mula-mula, ia menyesal menjadi bupati setelah tahu bahwa gajinya hanya Rp5,9
juta.
"Kalau tadinya saya tahu gajinya segini jadi bupati, saya gak nyalon. Demi
Allah, saya gak nyalon. Ngertinya saya antara Rp200 juta-150 juta," ujarnya
kepada wartawan.
Budhi mengaku baru tahu bahwa gaji bupati kecil setelah duduk menjadi Bupati
Banjarnegara.
"Ya ini ini ha. Baru tahu ini," katanya sambil menunjukkan slip gajinya yang
sudah dipotong zakat.
Saat ditanya oleh seorang wartawan, apakah secara tidak langsung dengan gaji
kecil, ia menganggap bahwa kepala daerah berpotensi melakukan korupsi,
jawaban Budhi mengejutkan.
"Pasti, harus itu! Bukan potensi lagi, tapi harus korupsi!" cetusnya.
"Lama-lama, kan, jadi mikir, kita punya partai, kita punya tim sukses,"
tambah Budhi menerangkan logikanya.
13 Hari Setelah Ejek Luhut 'Penjahit'
Budhi jadi tersangka KPK terhitung 13 hari setelah ia menyebut nama Menko
Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dengan sebutan 'Luhut
penjahit'.
Wing Chin menyebut 'Luhut penjahit' saat menyampaikan perkembangan kasus
COVID-19 di Banjarnegara, tepatnya saat pembagian jaring pengaman sosial di
Desa Bawang, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, pada Sabtu, 21
Agustus 2021.
Dalam video berdurasi satu menit 17 detik yang beredar di media sosial, Wing
Chin menyampaikan bahwa keterisian tempat tidur untuk pasien COVID-19
mengalami penurunan sejak PPKM Darurat diberlakukan.
"...Saya baca aturannya sesuai saran Pak Presiden yang langsung
ditindaklanjuti oleh Menteri Dalam Negeri, dan dilaksanakan pada waktu itu
rapat sama menteri siapa itu, penjahit, menteri orang Batak itu, [Luhut
Binsar Pandjaitan], ya pak penjahit," kata Wing Chin dalam video tersebut.
Tak cuma sekali, Wing Chin mengulang-ngulang sebutan Luhut penjahit pada
kesempatan itu.
"...Setelah ada instruksi dari Menteri Dalam Negeri sesuai saran Pak
Presiden, dan semua dijabarkan oleh Pak Menteri penjahit itu, Luhut penjahit
itu, saya laksanakan instruksinya," sambung Wing Chin.
Setelah video yang merekam ucapannya itu viral, Wing Chin kemudian
menyampaikan permohonan maaf melalui video yang diunggah di Instagram
Kabupaten Banjarnegara. Wing Chin mengaku tidak hafal nama Luhut karena
menurutnya kepanjangan.
"Mohon maaf kemarin saya menyebutkan Pak Penjaitan, karena saya kurang hafal
namanya panjang sekali. Ini sekarang saya baca yang jelas dan saya mohon
maaf, adalah Bapak Menko Marinves, Bapak Luhut Binsar Pandjaitan," kata
Budhi.
Setelah dijadikan tersangka oleh KPK, Wing Chin mengaku tidak ada menerima
suap sama sekali.
"Insya Allah saya tidak pernah menerima pemberian dari para pemborong, tidak
pernah menerima sama sekali. Tolong ditunjukkan yang memberi siapa," kata
dia.
Budhi bilang, ia tidak perlu banyak bicara untuk membela diri karena Tuhan
akan membukakan kebenaran.
"Masyarakat Banjarnegara adalah masyarakat yang cerdas. Tidak perlu banyak
kata untuk membela diri, gusti Allah mboten sare. Paku yang dipukul dengan
palu adalah paku yang lurus berdiri, bukan yang bengkok kesana kemari,"
katanya.
Source:
Silahkan Klik Link Ini
Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono/Net
Nyesal Jadi Bupati Karena Gaji Kecil, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono: Ya Harus Korupsi!
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar