Breaking News

Nyaris Dihapus di 2020, Presiden Soeharto Ingatkan Kurangnya Mata Pelajaran Sejarah di Tingkat SD hingga SMP


Viral di media sosial video pernyataan Presiden RI kedua Soeharto 25 tahun lalu soal pelajaran sejarah Indonesia.

Presiden Soeharto menyampaikan pernyataan tersebut pada sebuah acara Temu Wicara Presiden Soeharto dengan Pasukan Utama Kirab Remaja Nasional di tahun 1995.

Video tersebut salah satunya diunggah pada kanal YouTube Redaksi Islam berjudul 'SUBHANALLAH.! Kini Baru Viral Yg Diucapkan Bpk Soeharto 25th Lalu Kini Terbukti Jadi Kenyataan...', Rabu, 29 September 2021.

Presiden Kedua RI Soeharto menyatakan pelajaran sejarah Indonesia kepada pelajar SD hingga SMP saat itu masih kurang.

Seperti diketahui, tahun lalu beredar dokumen digital dengan sampul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Judulnya, 'Sosialisasi Penyederhanaan Kurikulum dan Asesmen Nasional', tertanggal 25 Agustus 2020.

Saat itu dunia pendidikan dihebohkan dengan rencana pemerintah menghapuas mata pelajaran sejarah. Hal itu menyulut sejumlah praktisi pendidikan memprotes hal rencana tersebut.

Hingga akhirnya rencana tersebut pun dibantah pemerintah. Mereka menyatakan mata pelajaran sejarah tidak akan dihapus.

Presiden Soeharto menyatakan, pelajaran sejarah sangat penting agar pelajar bisa memilliki nilai-nilai kepahlawanan. Hal ini tentunya dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM), yang tangguh.

"Ajaran sejarah itu harus mulai diberikan. Rupa-rupanya ini kurang. Dari mulai SD sampai SMP, kurang pelajaran sejarah. Ini harus sudah kita tingkatkan," katanya dalam video tersebut.

Setelah sejarah, lanjut Soeharto, dalah kesenian. "Kesenian yang menggambarkan dari sejarah kita. Sehingga bisa lebih cepat masuk ke anak-anak," katanya.

Dengan begitu, Soeharto mengatakan, mereka pun menjadi memiliki rasa bangga. "Oh saya ini merupakan keturunan daripada pahlawan atau pejuang-pejuang bangsa ini," katanya.

Dengan begitu, lanjut dia, mereka bisa memahami ternyata Indonesia itu merdeka karena perjuangan daripada bangsanya sendiri. Bukan diberikan begitu saja oleh penjajah.
"Tidak (bukan pemberian). Tapi kita betul-betul berjuang hingga mengorbankan berbagai sesuatu," katanya.

Dengan semua itu, Soeharto mengatakan, Indonesia bisa membangun dan sebagai negara berkembang pun bisa mengambil peranan di tingkat internasional.

"Apakah di Asean diakui, di Non-Blok diakui sampai di APEC bersama dengan negara maju pun kita diakui," katanya.

"Karena kita dinilai sebagai bangsa yang dinilai punya potensi yang cukup kuat," tandasnya.***

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Presiden Kedua RI Soeharto. /Tangkapan layar YouTube Redaksi Islam./
Nyaris Dihapus di 2020, Presiden Soeharto Ingatkan Kurangnya Mata Pelajaran Sejarah di Tingkat SD hingga SMP Nyaris Dihapus di 2020, Presiden Soeharto Ingatkan Kurangnya Mata Pelajaran Sejarah di Tingkat SD hingga SMP Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar