Breaking News

Soroti Polemik Mural Jokowi 404 Not Found, MUI: Bagi Orang Bijak, Kritik Adalah Cermin


Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis menyampaikan pandangannya terkait heboh mural diduga mirip Jokowi bertuliskan ‘404 Not Found’.

Hal itu disampaikan dalam acara Catatan Demokrasi yang diunggah di kanal Youtube pada Selasa, 17 Agustus 2021.

“Jadi harus memahami masalah secara utuh ya, kalau kita melihat dari gambar yang saya lihat maka memastikan sesuatu berdasarkan sebuah aturan yang sudah disepakati oleh kita,” ujar Cholil Nafis, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube tvOneNews, Rabu, 18 Agustus 2021.

Dia menambahkan bahwa jika hanya sebuah persepsi terkait apakah itu adalah Jokowi atau bukan, maka akan berbeda bagi setiap orang.

“Kalau hanya persepsi dari masing-masing, sangat relatif. Oleh karena itu, di dalam pengadilan ada hak untuk menuntut, ada hak untuk membela. Demi untuk mencapai sebuah kebenaran. Namun demikian, rasa masyarakat itu bisa di bisa dikodifikasi dalam bentuk hukum, di dalam Islam itu,” tutur Cholil Nafis.

Akan tetapi, jika memang mural tersebut dianggap sebagai bentuk penghinaan, dia mengatakan hal itu tentunya dilarang.

Tentunya dengan catatan bahwa dugaan penghinaan tersebut telah dibuktikan kebenarannya melalui jalur hukum.

“Kalau kita melihat, kalau itu dianggap sebuah penghinaan, pasti Islam melarang penghinaan. Itu jelas gitu loh. Tetapi memastikan apakah penghina atau tidak, di situlah jalur hukum yang bisa memastikan,” kata Cholil Nafis.

leh karena itu, dia menekankan bahwa persepsi atau dugaan mural 404 Not Found tersebut adalah wajah Jokowi harus ditentukan di pengadilan.

“Tadi ‘kalau itu dianggap wajah Pak Jokowi, apakah benar wajahnya?’, ada proses kan. jadi pengadilan itu sangat panjang kalau kita ingin menentukan sebuah hukum,” ucap Cholil Nafis.

Berangkat dari kasus mural itu, dia pun menuturkan sebuah ilustrasi terkait bagaimana mencapai sebuah kebenaran.

“Tapi kalau saya boleh ilustrasi sedikit untuk mencapai sebuah kebenaran, di dalam kerangka mencari kebenaran kan ada orang pakai berpikir logis, akal, teoritis, ada yang berdasarkan empiris karena pengalaman. Tapi kalau persepsi, jelas tidak bisa menjadi sebuah landasan,” tutur Cholil Nafis.

Terakhir, dia mengingatkan terkait kritikan yang disampaikan, salah satunya melalui mural, harus dijadikan sebagai cermin.

“Bagi orang yang bijak, kritik itu adalah cermin yang sebenarnya. Tapi bagi orang yang tak punya hati yang lurus, maka kritik itu adalah pedang yang dihunuskan kepada kita,” kata Cholil Nafis.***

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Ketua MUI, Cholil Nafis/Net
Soroti Polemik Mural Jokowi 404 Not Found, MUI: Bagi Orang Bijak, Kritik Adalah Cermin Soroti Polemik Mural Jokowi 404 Not Found, MUI: Bagi Orang Bijak, Kritik Adalah Cermin Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar