Ngabalin Kembali Berkicau di Twitter: Tidak Patut Manusia Bertuhan Menjelekkan Pemimpin dan Negaranya
Tenaga ahli utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin kembali angkat bicara terkait pihak yang selalu melontarkan kritik pada pemerintah dengan narasi hinaan.
Meski tak menyebutkan pihak dimaksud, Ngabalin memberikan pesan agar para pengkritik tak hanya pandai menyalahkan.
"Salam INDONESIA TANGGUH. Jangan biarkan dirimu pandai menyalahkan orang lain dengan kegagalanmu, mengapa engkau memfitnah dan nyinyir tapi katamu mengkritisi ah?" cuitnya melalui akun Twitter @AliNgabalinNew, Kamis, 19 Agustus 2021.
Dikatakan Ngabalin budaya ketimuran tak mengenal membicarakan orang lain dengan penuh kebencian.
"Budaya ketimuran kita tidak membincangkan orang lain dengan penuh kebencian," tulisnya.
Ditegaskannya tidak patut seorang manusia bertuhan menjelekkan pemimpin dan negaranya.
"Tidak patut bagi manusia bertuhan menjelekkan PEMIMPIN dan NEGARAnya." pungkas Ngabalin.
Selama ini Ngabalin kerap buka suara terkait beberapa kritikan yang dilontarkan pada pemerintah khususnya Presiden Jokowi.
Belum lama ini, Ngabalin dibuat berang dengan mural Jokowi 404: Not Found di Tangerang.
Ia menyinggung soal pasal penghinaan dalam KUHP berkaitan dengan gambar wajah Presiden Jokowi itu.
"JOKOWI dilukis (Mural 404: Not Found) ini ada pasal penghinaan di KUHP 310 (2)," kata Ngabalin lewat cuitan Twitternya Senin, 16 Agustus 2021.
Ngabalin juga menyebut ada pihak yang justru menyebut narasi penghinaan itu sebagai kebebasan berekspresi.
"Tapi ada pengamat berwatak kadal kadrun bilang ini kebebasan berekspresi OMG," sambungnya.
Ngabalin melanjutkan hanya warga negara kelas kambing yang tak memiliki adab dengan menghina kepala negara.
"Hanya warga negara kelas kambing yang tidak punya peradaban, menghina kepala negara. #JokowiAdalahKita." tandasnya.***
Source: Silahkan Klik Link Ini
Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Ali Mochtar Ngabalin/Net
Ngabalin Kembali Berkicau di Twitter: Tidak Patut Manusia Bertuhan Menjelekkan Pemimpin dan Negaranya
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:

Tidak ada komentar