Breaking News

Heboh Mural Jokowi, Gus Nadir Heran Polisi Tak Tahu Presiden Bukan Lambang Negara


Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan mural mirip dengan wajah Presiden Joko Widodo terpampang di kolong jembatan layang Jalan Pembangunan 1, Batujaya, Batuceper, Kota Tangerang.

Namun, tak butuh waktu lama pihak aparat kepolisian langsung menghapus gambar tersebut yang memperlihatkan wajah mirip Jokowi dengan mengenakan jas dan matanya ditutup cat bertuliskan 404: NotFound.

Dari kejadian itu pun langsung mengundang kritik dari sejumlah warganet. Bahkan, tidak sedikit yang merasa masyarakat semakin dibatasi untuk mengkritik pemerintah.

Hingga hari ini, Sabtu, 14 Agustus 2021 tagar Jokowi 404: NotFound itu juga masih menjadi trending topic di media sosial Twitter.

Dalam hal ini, pihak berwenang juga mengungkap alasan penghapusan mural tersebut karena dianggap melanggar kebersihan dan keindahan lingkungan. Akan tetapi, mural lainnya masih tetap dibiarkan dan tak dihapus.

Tak hanya itu, bahkan saat ini pihak Polres Tangerang Kota masih memburu pembuat mural yang bertuliskan 404:Not Found.

Hal itu disampaikan, Kasubbag Humas Polres Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim, dia menyebut pembuat mural menghina Presiden Jokowi, yang dinilai sebagai sumber negara.

Namun, terkait pernyataan polisi yang menyatakan bahwa presiden adalah lambang negara, itu juga yang menjadi perbincangan hangat saat ini.

Terkait hal itu, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie juga turut memberi tanggapan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya.

Jimly menegaskan berdasarkan undang-undang pasal 36A menyatakan bahwa lambang negara adalah Garuda Pancasila.

“Pasal 36A UUD NRIT 1945 menegaskan: Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Jimly, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @JimlyAS, Sabtu, 14 Agustus 2021.

Tentunya dasar penghapusan mural yang bergambar mirip Jokowi dengan alasan lambang negara tentu tidak benar, sebab Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika satu-satunya lambang negara Indonesia.

Selain tanggapan Jimly itu, muncul pula respon lain dari tokoh Nahdlatul Ulama yakni Gus Nadirsyah Hosen.

Gus Nadir juga heran, mengapa polisi sampai tidak mengetahui bahwa presiden itu bukan lambang negara.

“Polisi kok sampai gak tahu Presiden itu bukan lambang negara? Banyak yang enggak tahu dan dulu ngomel plus caci-maki saat kami jelaskan. Miskin literasi, tapi emosi tinggi,” kata Gus Nadir, sebagaimana dikutip dari akun Twitter @na_dirs, Sabtu, 14 Agustus 2021.

Dalam hal ini, Gus nadir juga mengakui memang banyak yang tidak tahu akan hal itu, dan meski sudah pernah dijelaskan, tetapi mereka lebih pilih mencaci maki daripada menambah literasi.

Lebih lanjut, Gus Nadir juga menyebut ada yang bersikeras bahwa mural itu dihapus karena tanpa izin, bukan disebabkan adanya wajah mirip Jokowi. Untuk itu, dia mengingatkan agar masyarakat terlebih penegak hukum pun menjadi pendukung yang cerdas.

“Ada juga yang ngotot bahwa mural dihapus karena tanpa izin, bukan karena ada wajah Jokowi. Jadilah pendukung yang cerdas,” tutur Gus Nadir.***

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Mural yang menampilkan wajah mirip Presiden Jokowi dihapus. /Twitter @milikandi
Heboh Mural Jokowi, Gus Nadir Heran Polisi Tak Tahu Presiden Bukan Lambang Negara Heboh Mural Jokowi, Gus Nadir Heran Polisi Tak Tahu Presiden Bukan Lambang Negara Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar