Breaking News

Dugaan Kebocoran Data Pribadi Sudah Dilaporkan Sejak Juli, Respons Kementerian Kesehatan Disorot


Publik kembali dikejutkan dengan informasi diduga bocornya data pribadi milik pengguna aplikasi Electronic Health Alert (e-HAC) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Diduga ada 1,3 juta data pengguna aplikasi Electronic Health Alert (e-HAC) yang terekspos dengan total besaran data mencapai 2 gigabyte.

Aplikasi e-HAC merupakan kartu kewaspadaan kesehatan yang menjadi salah satu persyaratan wajib bagi masyarakat ketika bepergian di dalam maupun luar negeri.

Dugaan kebocoran data e-HAC pertama kali ditemukan oleh peneliti keamanan siber dari VPNMentor.

Tim peneliti VPNMentor Noam Rotem dan Ran Locar menyebutkan bahwa e-HAC tidak mempunyai privasi maupun protokol keamanan data yang mumpuni.

Oleh karena itu, tim peneliti VPNMentor Noam Rotem dan Ran Local menilai bahwa tidak adanya privasi maupun protokol keamanan data yang mumpuni menyebabkan data pribadi lebih dari 1,3 juta pengguna terekspos melalui server.

VPNMentor melaporkan bahwa tidak hanya pengguna e-HAC yang datanya terekspose, tetapi juga seluruh infrastruktur yang berkenaan dengan e-HAC.

Infrastruktur yang dimaksud seperti data tes Covid-19 yang dilakukan penumpang, data pribadi penumpang, data rumah sakit hingga data staf e-HAC.

Atas temuan dugaan kebocoran data tersebut, pihak VPNMentor mengaku telah menghubungi Kemenkes pada 21 Juli 2021 dan 26 Juli 2021. Namun, ia mengaku belum mendapatkan respons dari Kemenkes.

Selain itu, VPNMentor turut mengungkapkan bahwa pihaknya telah menghubungi pihak Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada 22 Agustus 2021 dan telah mendapat respons, sehingga pada 24 Agustus 2021 segera dilakukan tindakan.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News, Selasa, 31 Agustus 2021, VPNMentor menyebutkan bahwa sejumlah data tes Covid-19 yang bocor sebagai berikut:
  •     Nomor identitas dan tipe penumpang (termasuk wisatawan domestik dan internasional).
  •     Nomor ID Rumah Sakit.
  •     Nomor antrian saat melakukan tes.
  •     Nomor referensi.
  •     Alamat dan jadwal home visit.
  •     Jenis tes (PCR, rapid antigen, dll), tanggal, dan tempat.
  •     Hasil tes dan tanggal dikeluarkan.
  •     ID dokumen e-HAC.
VPNMentor turut menyebutkan data lainnya yang bocor seperti Nomor Rekam Medis/Unit Records Number (URN) yang memuat data nama penumpang, nomor ID URN, dan nomor ID Rumah Sakit.

Selain itu, terdapat 226 rumah sakit dan klinik di Tanah Air yang datanya terekspos alia bocor. Dengan adanya insiden ini, diharapkan Kemenkes bersama aparat hukum segera mengambil langkah tegas.***

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Ilustrasi Aplikasi Electronic Health Alert (e-HAC)/Net
Dugaan Kebocoran Data Pribadi Sudah Dilaporkan Sejak Juli, Respons Kementerian Kesehatan Disorot Dugaan Kebocoran Data Pribadi Sudah Dilaporkan Sejak Juli, Respons Kementerian Kesehatan Disorot Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar