Tingkat Kepercayaan Publik ke Jokowi Hanya 43 Persen, Direktur IPR: Rakyat Sudah Sebel Sama Pemerintahan Ini

Hasil Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengatasi pandemi Covid-19 turun 13.5 persen selama empat bulan terakhir.

LSI menyajikan data dari survei yang dilakukan pada 20 – 25 Juni 2021 dengan data hasil survei pada periode sebelumnya.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menjelaskan, empat bulan terakhir (Febuari – Juni) 2021, tingkat kepercayaan publik terhadap Jokowi dalam mengatasi pandemi Covid-19 menurun dari 56.5 persen ke 43 persen. Itu berarti ada penurunan sebesar 13.5 persen.

“Tingkat kepercayaan pada presiden untuk menangani wabah selama empat bulan terakhir turun dari 56,5 persen menjadi 43 persen,” katanya dalam rilis survei secara daring, Minggu, 18 Juli 2021.

Hal ini penting diketahui untuk memahami bagaimana kelanjaran dari program dan penanganan Covid-19.

“Untuk pertama kalinya selama masa pandemi Covid-19 ini di bulan Juni, tingkat kepercayaan pada Presiden di bawah 50 persen. Ini penting untuk memahami bagaimana kelancaran dari program dan penanganan wabah seperti PPKM darurat,” tuturnya.

Tanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) sekaligus Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan, merosotnya kepercayaan publik wajar lantaran manajemen penanganan Covid-19 di Tanah Air yang kacau sejak awal.

“Dari dulu kepercayaan publik terhadap pemerintah itu rendah. Soal kepercayaan publik terhadap pemerintah itu hancur. Rakyat sudah sebel terhadap pemerintahnya sendiri,” kata nya dalam diskusi, Senin, 19 Juli 2021.

Dia berpendapat, akan sulit bagi pemerintah mengembalikan kembali kepercayaan publik.

“Sulit untuk mengembalikan kepercayaan publik yang sudah merosot,” imbuh Ujang.

Sehingga, kata Ujang, sudah seharusnya pihak terkait dalam penanganan Covid-19 segera di-reshuffle atau mengundurkan diri.

“Mestinya orang-orang di kabinet yang diamanahi penanganan Covid-19 dan jika dianggap gagal, mestinya di reshuffle atau mengundurkan diri,” pungkasnya.***

Source: Silahkan Klik Link Ini

Diterbikan: oposisicerdas.com

Foto: Presiden Joko Widodo./Twitter/@jokowi/ /