Breaking News

Ditantang Penjaga Pantai Filipina, Kapal Perang China Kabur dari Laut China Selatan


Mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS), kapal penjaga pantai Filipina nekat mengusir kapal perang China di perairan Laut China Selatan.

Dilaporkan DPA dan The Star, Senin, 19 Juli 2021, Penjaga Pantai Filipina mengungkapkan peristiwa tersebut pada 13 Juli lalu di perairan Marie Louise Bank, yang berjarak 147 mil laut dari pantai El Nido, Provinsi Palawan, Filipina bagian barat.

Kapal penjaga pantai Filipina memberikan peringatan verbal dan mengikuti pergerakan kapal perang China itu.

Laporan Bloomberg menyebut kapal perang China itu kemudian mengirimkan pesan radio yang mengidentifikasi diri sebagai 'kapal perang 189 Angkatan Laut China' dan meminta kapal Filipina untuk menjaga jarak.

Namun meski diprovokasi, kapal perang China itu akhirnya berlayar menjauhi Marie Louise Bank.

Itu terjadi setelah berkali-kali ditantang oleh kapal penjaga pantai Filipina bernama BRP Cabra.

Kedua negara diketahui terlibat ketegangan di Laut China Selatan dalam beberapa bulan terakhir. Pada 30 Juni lalu, kapal penjaga pantai Filipina mengusir lima kapal China dan dua kapal Vietnam menjauhi area yang sama.

Filipina meningkatkan patroli di perairan Laut China Selatan di tengah meningkatnya kehadiran kapal-kapal China di area sengketa.

Sejak Maret, nyaris 300 kapal China terdeteksi di berbagai area Laut China Selatan, termasuk di dalam area yang diklaim Filipina dan di dalam zona ekonomi eksklusif negara itu.

Otoritas Filipina berulang kali memprotes kehadiran kapal-kapal China dan telah didukung oleh Amerika Serikat (AS). Sementara otoritas China menekankan bahwa aktivitas kapalnya itu normal dan sah.

China diketahui mengklaim hampir seluruh perairan Laut China Selatan sebagai wilayahnya dan membantu sejumlah pulau buatan dengan fasilitas berkemampuan militer di area-area sengketa.

Selain Filipina, beberapa negara lainnya seperti Vietnam, Malaysia, Brunei dan Taiwan juga memiliki klaim tumpang-tindih atas area-area di Laut China Selatan.

Sementara itu AS menolak klaim maritim China yang disebutnya 'melanggar hukum' di Laut China Selatan, dan mendukung negara-negara Asia Tenggara menghadapi "pemaksaan" Beijing.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada Rabu, 14 Juli 2021.

Pernyataan itu Blinken sampaikan dalam konferensi video dengan para menteri luar negeri dari negara-negara anggota ASEAN.

"AS berdiri dengan negara-negara Asia Tenggara dalam menghadapi paksaan (China)," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, seperti dikutip Reuters.

China mengklaim sebagian besar Laut China Selatan yang disengketakan melalui "sembilan garis putus-putus" berbentuk U yang dinyatakan secara sepihak, yang bersinggungan dengan zona ekonomi eksklusif Vietnam, Malaysia, Brunei, Indonesia, dan Filipina.

Selain Laut China Selatan, Sungai Mekong telah menjadi front baru dalam persaingan AS-China, dengan Beijing menyalip Washington dalam hal pengeluaran dan pengaruh atas negara-negara hilir karena kendalinya atas perairan sungai.

Price menyatakan, Blinken "menjanjikan dukungan AS yang berkelanjutan untuk wilayah Mekong yang bebas dan terbuka di bawah Kemitraan Mekong-AS".***

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Ilustrasi kapal perang China. //Pixabay/Ben Kerckx/
Ditantang Penjaga Pantai Filipina, Kapal Perang China Kabur dari Laut China Selatan Ditantang Penjaga Pantai Filipina, Kapal Perang China Kabur dari Laut China Selatan Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar