Dalang Demo ‘Jokowi End Game’ harus Diusut, Sengaja Biar Rusuh dan Bikin Masyarakat Panik

Baca Juga

Polisi harus mengusut tuntas dalang demo ‘Jokowi End Game’ yang disebarkan melalui media sosial.

Demo itu bertujuan untuk menolak penerapan PPKM Darurat. Sedianya, demo digelar di depan Istana Negara, Sabtu (24/7) kemarin.

Poster ajakan demo itu juga mencatut logo aplikator layanan online.

Nyatanya, jumlah massa yang datang di depan Istana Negara kemarin hanya segelintir orang saja.

Bahkan, ada sejumlah massa yang sampai kelaparan karena nasi bungkus belum juga dibagikan.

Tak heran kemudian sejumlah pihak meyakini ada pihak yang menjadi dalang demo tersebut.

Diyakini, demo itu bertujuan untuk membuat kerusuhan sehingga bisa dimanfaatkan sejumlah pihak untuk kepentingan tertentu.

Anggota Komis VI DPR dari Fraksi PPP Achmad Baidowi menilai, aparat penegak hukum tidak bisa membiarkan hal ini begitu saja.

 

“Polisi harus usut tuntas penyebar hoaks tersebut,” tegas Baidowi kepada JPNN, Minggu (25/7/2021).

Ajakan aksi demo ‘Jokowi End Game’ itu, sambungnya, tentu saja menimbulkan kepanikan bagi masyarakat.

Pria yang akrab disapa Awiek ini menilai, ada pihak tertentu yang mencoba menghasut masyarakat untuk melancarkan aksi tersebut.

“Ada yang mencoba memancing di air keruh untuk menimbulkan gejolak politik,” ujarnya.

Awiek pun sangat menyesalkan provokasi yang dilancarkan itu.

Sebab, di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang, semestinya semua pihak bahu membahu dalam penanganan.

Selain itu, masyarakat juga harus berpikir optimis, bukan pesimis dengan melakukan aksi seperti itu.

“Di tengah pandemi harusnya mendorong hal-hal yang optimis bukan yang pesimis,” tandasnya.

2 Provokator Ditangkap

Sebelumnya, Polda Jateng menangkap dua pria diduga menjadi provokator demo di sejumlah daerah di Jateng pada 24 Juli 2021.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy menyatakan, dua pelaku yang ditangkap berinisial N dan B.

 

Keduanya juga memiliki peran masing-masing dalam merencanakan aksi tersebut.

N bertugas sebagai inisiator aksi, sedangkan B bertugas menyebarkan ajakan aksi melalui media sosial.

“Dua orang diamankan beserta sejumlah barang bukti,” ujarnya, Sabtu (24/7).

Berdasarkan pemeriksaan, N diketahui menginisiasi perencanaan aksi demo melalui rapat virtual melalui Zoom.

Itu dilakukan pada Kamis (22/7) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Untuk menghindari deteksi petugas, pelaku sengaja membuat grup WhatsApp dengan menggunakan nama ‘Group Klub Tenis’.

Dari pembicaraan di grup tersebut, lanjut dia, diketahui adanya ajakan rencana aksi di beberapa wilayah di Jawa Tengah seperti Semarang, Solo, Sukoharjo, Brebes, dan Kudus.

Atas perbuatannya, kedua pelaku akan dijerat dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Source: Silahkan Klik Link Ini

Diterbikan: oposisicerdas.com

Foto: Poster ajakan demo 'Jokowi End Game'