Breaking News

Miris, Rumah Kontrakan Istri Ajudan Soekarno Berakhir 1 Juni, Tepat di Hari Lahir Pancasila


Kisah miris yang menimpa pejuang kemerdekaan beserta keluarganya seolah tak kunjung usai. Kini giliran istri ajudan Bung Karno, Elizabeth Koesno , yang harus keluar dari rumah kontrakan karena masa sewanya habis per 1 Juni 2021.

Kabar itu pun sampai di telinga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dia mengatakan sangat terharu, karena 1 Juni merupakan Hari Lahir Pancasila . Sementara Pancasila pencetusnya adalah Bung Karno, yang sebelumnya dikawal oleh suami Oma Koesno, Serma R Koesno.

“Maka saya sampaikan, boleh tidak saya minta nomor telepon pemilik rumahnya. Ternyata benar, rumahnya mau diambil dan direnovasi,” kata Ganjar di rumah dinasnya, Senin (31/5/2021).

“Kalau direnovasi, kan Oma Koesno mesti meninggalkan tempat, padahal waktu itu hanya tinggal beberapa hari. Jadi setelah komunikasi dengan pemilik rumahnya, ya sudah saya bayar saja," ungkapnya.

Kisah Ganjar melunasi biaya kontrakan rumah selama setahun pun viral di media sosial. Dia mengaku tidak memiliki tujuan lain, kecuali hanya membantu keluarga Oma Koesno itu. Semuanya hanya lebih pada cerita kemanusiaan semata.

"Saya juga ndak tahu ternyata ramai dan diviralkan di medsos. Mungkin tangan Tuhannya begitu, wong saya juga ndak kenal. Ini hanya soal cerita kemanusiaan saja. Dia ajudannya Bung Karno kok, sama seperti saat saya membantu yang di Semarang (Kapten Sanjoto) yang juga pernah mengawal Bung Karno. Setelah ini mudah-mudahan kawan-kawan yang ada di Jabar, Depok dan sekitarnya bisa membantu (Oma Koesno),” ungkapnya.

Sebelum kisahnya membantu membayarkan biaya kontrakan, Ganjar mengatakan pernah membantu keluarga itu beberapa kali. "Sebenarnya ada cucunya Oma Koesno, kalau tidak salah namanya Roland. Ketika itu ada di media massa, kemudian ada yang CC ke medsos saya. Saya kan tidak tahu awalnya, kemudian saya minta cari. Ternyata cucunya Oma Koesno ini sudah mengirimkan direct message ke saya, kemudian kami ngobrol di sana," kata Ganjar.

Awalnya, Roland menceritakan bahwa Oma Koesno sudah sakit-sakitan. Usianya sudah 80 tahun lebih dan sering keluar masuk rumah sakit. "Kemudian saya tanya apa masalahnya, ternyata biaya rumah sakit. Oke, nanti saya bantu," katanya saat itu.

Ternyata permasalahan tidak selesai sampai di sana. Selang beberapa bulan kemudian, Ganjar dihubungi lagi oleh keluarga Oma Koesno. Permasalahan kedua adalah tentang tagihan listrik atau PDAM yang katanya menunggak sehingga akan dicabut. "Saya lupa, entah listrik atau PDAM. Kemudian saya minta staff saya cek ternyata betul, tiga bulan belum dibayar. Kemudian saya bantu," bebernya.

Ganjar menegaskan, negara harus memberikan perhatian dan bantuan kepada orang-orang yang telah berjasa bagi negara. Tak hanya para pejuang, para atlet dan orang-orang berprestasi yang pernah mengharumkan nama bangsa, harus diperhatikan. "Orang-orang yang telah berjasa atau mengharumkan nama bangsa, kalau nasibnya tidak bagus maka wajib hukumnya kita membantu," tegasnya.

Caranya lanjut Ganjar bisa dilakukan oleh seluruh daerah untuk mendeteksi keberadaan orang-orang tersebut. Menggandeng organisasi-organisasi seperti LVRI, organisasi pejuang Angkatan 45 atau organisasi lain bisa dilakukan untuk mengetahui keberadaan mereka.

"Saya sudah lakukan itu. Pengalaman saya di Jateng ya bekerjasama dengan organisasi-organisasi itu untuk kemudian mengetahui keberadaan mereka dan kalau kesulitan wajib hukumnya dibantu," terangnya.

Kalau pemerintah daerah bisa melakukan itu, maka itu jauh lebih baik. Namun jika tidak bisa, maka Ganjar mengatakan bisa mengusulkan ke Kementerian Sosial atau menggandeng perusahaan untuk memberikan CSR nya. “Banyak perusahaan yang mau bantu. CSR banyak. Kita saja pemerintah yang harus aktif untuk mencarikan jalan keluarnya," pungkasnya.

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Istri ajudan Bung Karno, Elizabeth Koesno saat berziarah ke makam suaminya, Serma R Koesno didampingi cucu dan anaknya. Foto: Istimewa
Miris, Rumah Kontrakan Istri Ajudan Soekarno Berakhir 1 Juni, Tepat di Hari Lahir Pancasila Miris, Rumah Kontrakan Istri Ajudan Soekarno Berakhir 1 Juni, Tepat di Hari Lahir Pancasila Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar