Breaking News

Peringatan Kedubes AS Ini gak Main-main, sangat Serius, Ancaman Terorisme Masih Tinggi


Peringatan dini Kedubes AS kepada warganya di Indonesia agar menghindari mal, kerumunan dan tempat hiburan, dinilai tidak main-masin.

Dalam peringatan dini yang dikeluarkan Kedubes AS 7 April itu, menyinggung teror yang terjadi secara beruntun.

Yakni bom Makassar pada 28 Maret disusul penyerangan Mabes Polri tiga hari berselang.

Itu menandakan AS menilai bahwa ancaman terorisme di Indonesia masih sangat tinggi.

Atas pertimbangan itu, maka Polri harus menyapu bersih sarang-saran terorisme dan radikalisme.

Untuk itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mendesak Kabaintelkam Polri bekerja keras dan membuat langkah langkah nyata.

Neta menilai, pembersihan kantong-kantong terorisme dan radikalisme di Indonesia menjadi sangat penting dilakukan.

Tujuannya, tidak lain agar kelompok terorisme tidak lagi memiliki ruang gerak untuk melakukan aksi-aksi terorisme.

“Di Jabodetabek misalnya. Sejumlah kantong teroris sudah diacak-acak polisi, tapi di kawasan Depok, Tangsel, dan Tangerang belum berhasil ringkus,” ungkap Neta.

IPW mencatat, setidaknya ada 11 daerah yang rawan teroris di Indonesia.

Selain DKI Jakarta, ada Jabar, Jateng, Jogja, Jatim, Papua, Sulsel, Sulteng, Lampung, Sumut, hinga Banten.

Di Banten, berbagai langkah antisipasi sudah dilakukan polisi.

Antara lain, mengumpulkan kiai kampung, penyuluh agama, dan guru madrasah di seluruh Banten.

Tujuannya, agar radikalisme, terorisme dan intoleransi bisa diminimalisir.

Selain itu, kepolisian aktif menggelar dialog dengan mantan narapidana teroris (napiter). Misalnya, Yayasan Lingkar Perdamaian bersama Polda Banten, pekan lalu melakukan seminar kebangsaan dan agrokultural.

Seminar ini dilakukan untuk mengubah mindset anggota Yayasan Lingkar Perdamaian dan Bina Insan Mandiri yang sebagian besar adalah napiter.

Lewat dialog, diskusi, dan seminar diharapkan para eks napiter bisa mandiri, bisa maju dan yang terpenting bisa membantu mereka untuk keluar dari zona merah.

Sehingga mereka kembali menyatu dengan masyarakat dan bisa bersahabat dengan aparat untuk menjaga Kamtibmas.
 
“Artinya, selain memburu kantong kantong terorisme, para kapolda juga perlu aktif membina para eks napiter agar keluar dari zona merah,” katanya.

Begitu juga Intelkam Polri, Neta mengingatkan agar jangan sampai kecolongan lagi dari ulah teroris.

“Dengan pagar betis yang maksimal negeri ini tidak terus menerus menjadi bulan bulanan aksi terorisme dan radikalisme,” pungkas Neta.

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Ketua Presidium IPW Neta S Pane
Peringatan Kedubes AS Ini gak Main-main, sangat Serius, Ancaman Terorisme Masih Tinggi Peringatan Kedubes AS Ini gak Main-main, sangat Serius, Ancaman Terorisme Masih Tinggi Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar