Breaking News

Faisal Basri: Pemburuan Rente Kian Merajalela, Tidak Heran Kalau Radikalisme Subur


Aksi teror yang terjadi di Makassar dan Mabes Polri beberapa waktu lalu tidak membuat ekonom senior, Faisal Basri heran. Ini lantaran adanya jurang yang kian lebar antara si miskin dan si kaya.

Faisal Basri menegaskan bahwa pemburuan rente saat ini kian merajalela. Mulai dari beras, gula, garam, nikel, batu bara, dan banyak lagi. Sementara penikmat rente hanya segelintir kelompok oligarki.

“Jurang kaya-miskin melebar, tax ratio melorot terus. Tidak heran kalau radikalisme tumbuh subur,” urainya lewat akun Twitter @FaisalBasri, Jumat (2/4).

Salah satu yang menjadi sorotannya adalah rente dalam urusan harga gula. Di mana harga gula kristal putih di pasar lelang ICE London pada 31 Maret 2021 adalah sebesar 417 dolar AS per ton. Jika dikonversi dengan kurs Rp 14.500 maka harganya senilai Rp 6.046 per kg.

“Harga eceran tertinggi (HET) Rp 12.500 per kg. Rente luar biasa besar dinimati siapa?” tuturnya.

“Laba per kg dikali 3,5 juta ton. Itulah rente yang dinikmati. Manis sekali, memang,” sambung Faisal Basri.

Dalam hal ini dia mengkritik penerbitan Peraturan Menteri Perindustrian 3/2021 yang membentengi total 11 pabrik gula rafinasi. Di mana pabrik gula lainnya diharamkan untuk mengimpor dan mengolah raw sugar.

“Entah Presiden tahu atau sadar dengan kelakukan para pembantunya yang menciptakan ladang rente amat subur,” tanyanya.

Intinya, Faisal menduga ada pembagian tugas berburu rente. Di mana 11 pabrik gula rafinasi yang semuanya swasta dapat jatah mengolah raw sugar dan BUMN mengimpor gula kristal putih.

“Keduanya melakukan value extraction, bukan value creation. Pakai ‘otot’ dan kekuasaan (perspiration), bukan pakai otak (aspiration),” tutupnya.

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Ekonom senior Faisal Basri/Net
Faisal Basri: Pemburuan Rente Kian Merajalela, Tidak Heran Kalau Radikalisme Subur Faisal Basri: Pemburuan Rente Kian Merajalela, Tidak Heran Kalau Radikalisme Subur Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar