Breaking News

Jokowi Ogah 3 Periode, Refly: Di Periode Pertama saja Sudah Inkosisten


Pakar hukum tata negara Refly Harun menduga orang-orang di lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) lah yang menggaungkan masa jabatan presiden tiga periode.
 
"Watak-watak orang di sekitar kekuasaan ya," ujarnya, dalam sebuah diskusi, Sabtu (20/3), "Selalu berpikir bahwa siapa yang menjabat sekarang itulah yang dianggap terbaik."

"Yang saya khawatirkan justru pihak-pihak eksternal yang memaksa, dalam tanda kutip, bahwa Presiden Jokowi untuk berpikir lagi bahwa dialah orang yang paling cocok untuk menjadi presiden lagi," lanjut pria yang juga pernah berada di lingkaran istana Jokowi sebagai staf khusus Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada 2015 tersebut.

Refly mengatakan saat ini Jokowi mungkin tak berkeinginan menjabat kembali sebagai presiden lebih dari dua periode. Namun, tak menutup kemungkinan tekanan para pihak di sekitar kekuasaan membuatnya bersedia maju kembali.

Mantan komisaris utama PT Pelindo I itu mengaku tak bisa percaya begitu saja dengan Jokowi yang menyatakan tak berminat menjabat presiden tiga periode. Menurutnya, pernyataan Jokowi sebagai seorang politisi tak pernah konsisten.

"Bagaimana kita bicara tentang konsistensi seorang politisi ya. Pak Jokowi saja sudah mencontohkan inkonsistensinya misalnya ketika pada periode pertama mengatakan (menteri) dilarang merangkap jabatan," ujar Refly.

Refly juga mencontohkan kepemimpinan Presiden pertama  RI Sukarno. Saat itu, kata Refly, Sukarno hanya ingin menjabat sebagai presiden selama lima tahun. Namun, orang-orang di lingkaran Sukarno membuat ia dinobatkan sebagai presiden seumur hidup.

"Akhirnya para politisi itu tidak kurang niatnya menjadikan Presiden Soekarno sebagai presiden seumur hidup," kata pria yang juga dikenal sebagai pakar hukum tata negara itu.

Oleh karena itu, kata Refly, watak orang di sekitar kekuasaan lah yang bisa mengubah arah kepemimpinan seorang presiden.

"Padahal kan tidak begitu kita harus yakin dengan regenerasi kepemimpinan di republik ini. Kita sudah buktikan bahwa setelah reformasi ini hadir presiden yang lebih banyak Pak Habibie, Megawati, SBY, kemudian Presiden Jokowi," ujarnya.

Wacana presiden tiga periode sempat menjadi kecurigaan Mantan Ketua MPR Amien Rais. Lewat akun instagram pribadinya pada Sabtu (13/3), Amien mengaku curiga ada upaya sejumlah pihak untuk menerbitkan pasal dalam aturan hukum agar Jokowi bisa menjabat hingga tiga periode kepresidenan.

Wacana tiga periode ini juga sempat mengemuka pada akhir 2019 lalu. Ide itu disebut berasal dari Fraksi Partai NasDem di DPR.

Presiden Jokowi telah bersikap atas munculnya isu jabatan presiden tiga periode. Ia menyatakan tak ada niat untuk menjabat presiden selama tiga periode. Dia menegaskan tetap mematuhi Undang-undang Dasar 1945 yang mengatur masa jabatan presiden selama dua periode.

"Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak berminat juga menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanatkan dua periode. Itu yang harus kita jaga bersama-sama," kata Jokowi melalui keterangan, Senin (15/3).

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Pakar hukum tata negara Refly Harun/Net
Jokowi Ogah 3 Periode, Refly: Di Periode Pertama saja Sudah Inkosisten Jokowi Ogah 3 Periode, Refly: Di Periode Pertama saja Sudah Inkosisten Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar