Breaking News

Tanpa Lockdown, Ekonomi Indonesia Carut Marut Dan Rakyat Susah Nyari Nafkah


Kasus penyebaran Covid-19 saat ini dinilai sudah tidak terbendung. Sehingga tidak tepat jika lockdown skala mikro diterapkan.

Begitu yang disampaikan oleh pakar politik dan hukum dari Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam atas pernyataan Presiden Joko Widodo yang dianggap meremehkan penyebaran Covid-19 karena menolak lockdown kota.

"Pernyataan Jokowi tersebut sangat bertolak belakang dengan kondisi saat ini, di mana corona tidak terbendung. Memang saat ini corona hanya 1 kelurahan?" ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (12/2).

Menurutnya, corona saat ini semakin mengganas, bahkan mencapai angka yang sangat signifikan. Sehingga tidak boleh seorang pemimpin dengan mudah menyebut hanya 1 kelurahan yang kena.

“Selain itu juga, tanpa lockdown pun ekonomi sudah carut marut, rakyat susah mencari nafkah bahkan untuk kehidupan sehari-hari. Di mana logika Presiden tentang upaya serius mengatasi corona?" jelas Saiful.

Bahkan, kata Saiful, Presiden Jokowi juga tidak dapat memaksakan kepala daerah untuk melaksanakan lockdown skala mikro seperti yang disampaikan Jokowi.

"Biarlah daerah tersebut yang justru lebih tahu tentang langkah apa yang paling cocok untuk dilakukannya," pungkasnya 

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Pakar politik dan hukum dari Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam/Net
Tanpa Lockdown, Ekonomi Indonesia Carut Marut Dan Rakyat Susah Nyari Nafkah Tanpa Lockdown, Ekonomi Indonesia Carut Marut Dan Rakyat Susah Nyari Nafkah Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar