Kakek Tuna Rungu Ini Viral setelah Bawa Uang Pecahan Senilai Rp 82 Juta ke Bank Hasil Kerja Mencuci Piring
Seorang kakek tuna rungu di Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat bernama
Palyuri (81) sempat menjadi pembicaraan banyak orang di media sosial karena
membawa uang satu karung berjumlah Rp82 juta untuk ditabung ke Bank Nagari
di daerah itu. Bank Nagari adalah sebutan untuk PT Bank Pembangunan Daerah
(BPD) milik Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar)
Salah satu pihak keluarga kakek tersebut, Anton di Payakumbuh, Ahad (21/2)
mengatakan bahwa uang puluhan juta tersebut merupakan milik dari kakek
Palyuri yang akrab disapa Biyok, itu yang didapatkan dari hasil kerjanya
saat mencuci piring di tempat kondangan dan bukan hasil mengemis. Biyok
sendiri merupakan seorang tuna rungu sehingga ia kesulitan berkomunikasi
dengan orang banyak meskipun dikenal sangat rajin untuk bekerja.
“Biasanya ia bekerja sebagai pencuci piring di tempat-tempat pesta
pernikahan di Payakumbuh. Saya yakin orang Payakumbuh pasti sering melihat
dan mengenal Biyok. Uang tersebut pun juga bukan dari hasil mengemis karena
ia sering kerja sebagai pencuci piring, meskipun kadang juga ada dikasih
oleh orang tanpa ia minta,” kata Anton.
Kakek Palyuri (batik) saat ikut menghitung uang yang ia kumpulkan selama
puluhan tahun dari hasil mencuci piring dirumah warga yang menggelar pesta
pernikahan
Sebelumnya uang yang disimpan Biyok ini hanya diletakkan di rumahnya namun
dari hasil koordinasi pihak kelurahan bersama dengan pihak keluarga, uang
milik Biyok ini disimpan di Bank Nagari. Sementara itu, Lurah Tigo Koto
Diate, Kecamatan Payakumbuh Utara, Musleniyetti mengatakan pada awalnya
pihaknya mendatangi rumah dari Biyok karena terdapat informasi bahwa yang
bersangkutan tidak mendapatkan perhatian.
Setelah mendapatkan informasi tersebut lurah ini langsung menemui dan
meninjau ke rumah Biyok yang berada di Padang Kaduduak guna memastikan
kebenaran informasinya. “Awalnya soal Biyok ini viral di Facebook
dengan informasi bahwa ia tidak mendapatkan perhatian atau bantuan. Setelah
dicek dan datang ke lokasi, ternyata terjadi misinformasi dan malahan
ditemukan fakta baru bahwa ia memiliki uang yang disimpan di dalam tumpukan
kain di rumahnya,” katanya.
Ia mengatakan setelah mengumpulkan uang yang tersimpan di dalam setiap
tumpukan kain tersebut, didapatkan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam
karung isi 50kg dan satu kaleng uang recehan. “Saya juga koordinasi
dengan berbagai pihak, termasuk keluarga untuk membawa uang tersebut untuk
ditabung di bank. Sebab kalau tidak, akan berisiko terhadap keselamatan dan
kenyamanannya. Apalagi Biyok sebelumnya juga pernah mendapatkan perlakuan
jahat yang hampir merenggut nyawanya,” kata Musleniyetti.
Salah seorang pihak Bank Nagari, Eko mengatakan untuk menghitung seluruh
uang yang dibawa oleh Biyok ini membutuhkan waktu dua hari. Dari
penghitungan total keseluruhan uang yang dimiliki Biyok ini lebih kurang
berjumlah Rp82 juta.
“Besaran uang yang kami hitung mulai dari uang pecahan Rp1.000 hingga
Rp100.000 dengan jumlah penghitung delapan orang pada hari Kamis (18/2) dan
12 orang pada hari Jumat (19/2) lalu,” katanya.
Keluarga Biyok, Anton, sebagaimana dikutip Kabar Minang, mengatakan,
semua uang itu merupakan hasil kerja keras Biyok yang tuna rungu selama
puluhan tahun. Walau sulit berkomunikasi, Kakek di Payakumbuh ini sangat
rajin bekerja.
Source:
Silahkan Klik Link Ini
Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Bank Nagari membutuhkan 12 tenaga untuk menghitung uang pecahan selama
dua hari/Antara
Kakek Tuna Rungu Ini Viral setelah Bawa Uang Pecahan Senilai Rp 82 Juta ke Bank Hasil Kerja Mencuci Piring
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar