Breaking News

Ahli Petir: Aksi Jokowi ke Tengah Sawah saat Hujan Petir Berbahaya, Kalau Tersambar Bisa Kejang


Aksi Presiden Jokowi berjalan ke area tengah sawah saat hujan disertai petir dalam kunjungan kerja ke NTT pada Selasa (23/2) menjadi sorotan publik. 
 
Sejumlah video Jokowi berjalan di tengah sawah itu viral dan menjadi bahan pembicaraan netizen. Beberapa warganet menilai apa yang dilakukan Jokowi itu berbahaya karena sawah dinilai rawan terkena sambaran petir. 

Pandangan ahli petir  

Ahli Petir dan Atmosfer Deni Septiadi mengatakan daerah-daerah terbuka seperti sawah merupakan tempat yang bisa tersambar petir. Salah satunya adalah petir cloud to ground (CG). Petir jenis ini, kata Deni, bisa menyambar dari puncak awan ke permukaan sekitar 10 kilometer. 

"Meskipun tidak ada tempat pasti di mana petir akan menyambar namun daerah-daerah terbuka seperti sawah merupakan tempat paling ideal tersambar petir," ujar Deni kepada kumparan, Rabu (23/2). 

Ia menambahkan, sambaran petir tersebut bisa menghasilkan shock wave yang setara dengan gempa berkekuatan 3 Magnitudo. Kekuatan itu bisa membuat orang yang berada dalam radius 10 meter bisa terlempar. 

Deni mengatakan, sejumlah benda seperti arloji, jam, dan kalung bisa menghantarkan panas dari petir yang membahayakan keselamatan. Sambaran itu, bisa mengakibatkan gagal jantung, kejang, dan kerusakan otak akibat sirkuit gelombang listrik. 

"Jadi menurut saya apa yang dilakukan bapak Presiden sangat membahayakan dirinya. Seharusnya para penasihat beliau memberi masukan agar ketika hujan menghindari daerah terbuka (sawah)," paparnya. 

Penjelasan Istana

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, menjelaskan sebetulnya tim Kepresidenan sudah menyarankan agar Jokowi tak berjalan ke tengah sawah menuju pompa air karena kondisi hujan.

"Kemarin saat Presiden datang hujan besar, perangkat kepresidenan sudah mengingatkan Presiden untuk tidak ke ujung ke pompa air yang berwarna kotak biru," kata Bey, Rabu (24/2).

Namun, karena ingin melihat kondisi pompa air, Jokowi tetap berjalan menuju lokasi tersebut. Hal itu demi memastikan apakah pompanya dapat berfungsi secara maksimal.

"Presiden tetap ingin melihat langsung pompa air itu karena merupakan kunci untuk food estate di lokasi tersebut. Presiden mau ke situ untuk memastikan pompa berfungsi," ujarnya.

"Karena kita ketahui bahwa Presiden kalau mengecek itu selalu detail," tambahnya.

Presiden Jokowi tengah gencar mendorong program Lumbung Pangan untuk membangun ketahanan pangan nasional. Selain di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara, proyek Food Estate itu juga digelar di Kabupaten Sumba Tengah, NTT.

Jokowi mengunjungi lokasi program Lumbung Pangan di Sumba Tengah, NTT, itu serangkaian dengan acara peresmian Bendungan Napun Gete yang terletak di Kabupaten Sikka, pada Selasa (23/2). Soal pangan dan masalah pengairan, memang jadi dua persoalan besar di NTT.

Di tengah kerisauan soal krisis air di NTT itu, kunjungan Jokowi di lokasi proyek Lumbung Pangan yang berlokasi di Bukit Ngora Lenang, Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, disambut hujan lebat disertai petir. Tapi hal itu tak menyurutkan Jokowi untuk melanjutkan kegiatan. Bahkan dia menembus lebatnya hujan, berjalan ke tengah sawah seorang diri.

Yang mengundang rasa ingin tahu Jokowi hingga berjalan seorang diri ke tengah sawah saat hujan itu adalah sumur penampungan air di area tersebut. Untuk mengatasi kendala kekurangan air, ujar Jokowi, pemerintah sudah membangun sumur bor tanah sejak 2018 dan juga embung besar. Namun pasokan air yang dihasilkan masih kurang. 

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Presiden Joko Widodo meninjau lokasi food estate yang terletak di Bukit Ngora Lenang, Lai Patedang, Desa Makata Keri, Kec Katiku Tana, Kab Sumba Tengah, NTT, Selasa (23/2/2021). Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
Ahli Petir: Aksi Jokowi ke Tengah Sawah saat Hujan Petir Berbahaya, Kalau Tersambar Bisa Kejang Ahli Petir: Aksi Jokowi ke Tengah Sawah saat Hujan Petir Berbahaya, Kalau Tersambar Bisa Kejang Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar