Breaking News

Empat Indikator Kemunduran Demokrasi Tahun 2020, Puncaknya Saat Sandi Uno Masuk Kabinet


Situasi demokrasi Indonesia di tahun 2020 mengalami kemunduran, berdasarkan hasil refleksi Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES).

Direktur Center for Media and Democracy LP3ES, Wijayanto mengatakan, pihaknya menggunakan empat indikator untuk menunjukkan kemunduran demokrasi di tahun 2020.

"Ada empat indikator kemunduran demokrasi yang terwujud dalam praktik otoritarianisme yang sesungguhnya terjadi terus dan berlangsung di Indonesia," ujar Wijayanto dalam jumpa pers virtual, Senin (11/1).

Lebih lanjut, Wijayanto merinci keempat indikator yang dimaksudnya. Yaitu, penolakan terhadap aturan main yang demokratis, konsolidasi oligarki dan melemahnya lawan politik, toleransi atau dorongan kekerasan, dan terakhir kesediaan untuk membatasi kebebasan sipil terhadap lawan termasuk media.

Bahkan, Wijayanto menyebutkan satu fenomena yang menggambarkan satu indikator terkait, yaitu tentang melemahnya kekuatan lawan alias oposisi. Itu terjadi pada saat Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle kabinet Indonesia Maju.

"Terlebih, pada tahun 2020 Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet yang sayangnya semakin menegaskan hilangnya oposisi dan semakin kuatnya oligarki," ungkap Wijayanto.

"Bergabungnya Sandiaga Uno yang mulanya adalah penantang Jokowi yang maju Pilpres 2019 sebagai calon wakil presiden bersama Prabowo Subianto merupakan refleksi dari semakin pudarnya oposisi," tandasnya.

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Direktur Center for Media and Democracy LP3ES, Wijayanto/Net
Empat Indikator Kemunduran Demokrasi Tahun 2020, Puncaknya Saat Sandi Uno Masuk Kabinet Empat Indikator Kemunduran Demokrasi Tahun 2020, Puncaknya Saat Sandi Uno Masuk Kabinet Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar