Gatot Nurmantyo Minta Ketua DPR Sobek-Sobek Surat Panglima TNI dan Buang ke Sampah
Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo mengungkapkan informasi baru dinamika dia ditunjuk sebagai panglima. Ada momen Gatot Nurmantyo dan Ketua DPR kala itu yang turut dalam dinamika pengajuan Panglima TNI. Dalam beberapa kesempatan Gatot mengungkapkan tiga kali menolak diangkat jadi Panglina TNI oleh Presiden Jokowi kala itu lantaran momentumnya tidak pas.
Nah informasi barunya, dalam penolakannya diangkat jadi Panglima TNI, Gatot Nurmantyo minta Ketua DPR sobek-sobek saja surat penunjukan jadi Panglima TNI dan dibuang sampah saja.
Situasi belum pas
Dalam wawancara khusus dengan tvOne yang ditayangkan di kanal YouTube, Gatot, yang kala itu menjabat KASAD mengungkapkan, alasan kenapa menolak berkali-kali diangkat jadi Panglima TNI.
Dia bukan tak taat pada pimpinan tertinggi TNI, Gatot berdalih momentumnya diangkat jadi Panglima belum tepat. Dia belum pas saatnya jadi Panglima.
Kala itu Gatot malah menyarankan Jokowi menjadikan Marsekal TNI Agus Supriatna yang menjabat KSAU yang jadi Panglima TNI saja.
Apa maksudnya Gatot berdalih situasinya belum tepat?
Gatot menjelaskan situasi yang tak tepat yakni modal kekuasaan Presiden Jokowi kala itu minim untuk memegang kendali politik.
Gatot mengatakan dia diajukan jadi Panglima TNI saat Presiden Jokowi baru menjabat sekitar 2015. Saat itu, Gatot becanda ke Jokowi, Presiden kan memang menjabat Presiden tapi tidak memegang DPR, kepolisian, kejaksaan dan bahkan TNI,
“Saya bilang begitu, situasi seperti itu. Karena kita sama-sama tahu begitu beliau (Jokowi) jadi presiden kan beliau hanya didukung sama rakyat. Di DPR beliau tidak punya partai,” kata Gatot menjelaskan.
Gatot mengatakan upaya ketiga Jokowi agar Gatot untuk jadi Panglima TNI ia dengar Ketua DPR, Setya Novanto. Gatot mengaku kejebak dalam sebuah pertemuan dengan Setya Novanto dalam sebuah acara di Singapura. Dari mulut Setnov itu, dia diberitahu Presiden Jokowi ingin Gatot jadi Panglima.
“Saya mendapat informasi dari Ketua DPR di Singapura. Saya kejebak, saya diajak makan oleh teman tiba-tiba ketemu Setnov. Di mana Setnov mengatakan (soal engajuan Panglima TNI). Saya jawab tidak ke pak Setnov untuk jadi panglima. Saya katakan saya tidak berkeinginan jadi Panglima TNI,” ujarnya.
Setnov mengaku kaget mendapat penjelasan dari Gatot.
Gatot Nurmantyo ke Ketua DPR: Sobek-sobek saja Pak Ketua!
Dua pekan usai pertemuan di Singapura itu, Gatot mendapat telepon dari Setnov. Gatot kala itu sedang berada di Denmark. Dalam perbincangan itu, Setnov menyampaikan ke Gatot, telah menerima surat dari Presiden yang isinya Jokowi mengajukan Gatot sebagai calon tunggal Panglima TNI.
“Beliau (Setnov) tanya, surat ini harus saya apakan? Saya jawab, ada dua Pak Ketua. Yang pertama sobek-sobek masuk kantong sampah. Yang kedua terserah Pak Ketua. Karena saya bukan tidak berkeinginan, situasi seperti itu jangan saya dulu, nanti dulu,” jelas Gatot.
Meski terdapat dinamika tersebut, akhirnya Gatot Nurmantyo diajukan ke DPR sebagai calon tunggal Panglima TNI dan disetujui parlemen. Gatot dilantik jadi Panglima TNI pada 8 Juli 2015 dan menjabat sampai 8 Desember 2017.
Partner Sindikasi Konten: hops
Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo/Net
Gatot Nurmantyo Minta Ketua DPR Sobek-Sobek Surat Panglima TNI dan Buang ke Sampah
Reviewed by Admin
on
Rating:
Reviewed by Admin
on
Rating:

Tidak ada komentar