Iwan Sumule Ungkap Indikasi Rekayasa Pilpres, Deny JA Salah Kirim WA Desak Luhut Lobi Erick dan Jokowi Minta Posisi Komisaris Inalum
Politisi Partai Gerindra Iwan Sumule mengungkap adanya indikasi kecurangan dan rekayasa di Pilpres 2019 lalu.
Bahkan, ia juga mengunggah tangkapan layar chat melalui aplikasi perpesanan, Whatsapp.
Hal itu diunggah anak buah Prabowo Subianto itu melalui akun Twitter pribadinya, Rabu (15/1/2020).
Dalam cuitannya, Iwan Sumule menyebut bahwa tangkapan layar itu berasal dari pemilik sebuah lembaga survei kenamaan.
Disebutkan pula bahwa tangkapan layar itu adalah salah kirim.
Sejatinya, pesan itu ditujukan kepada Menko kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsat Pandjaitan.
“Nyasarnya “WA” pemilik lembaga surpay ternama kpd Menko, tanda adanya rekayasa surpay di pilpres lalu,” cuit Iwan Sumule.
Berdasarkan pesan Whatsapp itu, pemilik lembaga survei meminta imbal balik jasa.
“Pemilik surpay menuntut jabatan sebagai balas jasa menangkan pilpres,” katanya.
Iwan juga menyebut bahwa kasus suap komisioner KPU Wahyu Setiawan adalah bukti lain kecurangan pemilu.
“Suap kpd komisioner @KPU_RI pun tanda adanya kecurangan di pemilu lalu,” tulisnya.
“Iya gak sih?” pungkas Iwan Sumule dengan menyertakan tagar #TangkapHastoPDIP.
Dalam tangkapan layar perpesanan itu, jelas tertulis nama Luhut.
“Komandan, Pak Luhut yang baik Semoga tahun baru membawa berkah baru,” buka pesan panjang itu.
Sang pengirim pesan pun mendesak agar segera menindaklanjuti diskusi sebelumnya dimana pengirim pesan mengincar jabatan Komisaris Inalum.
“Masih adakah kemungkinan dan kabar soal kemungkinan saya menjadi komisaris di Inalum?” tulisnya.
Pengirim pesan juga menanyakan apakah Menteri BUMN erick Thohir sudah memberikan jawabannya.
Diungkap pula rencana bahwa si pengirim pesan siap untuk memanfaatkan jabatan komisaris Inalum untuk kepentingan tertentu.
“Banyak yang bisa saya kerjakan di sana, untuk mengeksplor soal tambang kita, menarik investasi, termasuk mensumulasi kepala daerah wilayah tambang, yg banyak juga sudah saya menangkan selama di LSI,” sambungnya.
Pengirim pesan juga meminta Luhut agar bisa meyakinkan Erick Thohir dan Presiden Jokowi.
“Saya bisa membantu komandan soal investasi soal tambang, di posisi komisaris,” ujarnya.
Pengirim pesan lalu mengungkit bahwa sejumlah kepala daerah sudah dibantunya.
Termasuk untuk survei yang memenangkan Jokowi dua periode.
“Sangat ditunggu arahan pak Luhut berikutnya,” pungkasnya.
Di akhir pesan Wa itu, tercantum nama Denny JA, pemilik Lembaga Survei Indonesia (LSI).
“Di grup Tokoh Nasional, Jam 07:08 wib, 14/1/2020,” demikian tulisan di akhir.
Sayangnya, tangkapan layar itu tidak menunjukkan secara penuh siapa yang mengirimkan dan kepada siapa pesan itu diterima.
Tangkapan layar itu hanya memuat isi pesan tanpa ada identitas lain yang merujuk kepada seseorang. [ps]
Iwan Sumule Ungkap Indikasi Rekayasa Pilpres, Deny JA Salah Kirim WA Desak Luhut Lobi Erick dan Jokowi Minta Posisi Komisaris Inalum
Reviewed by Admin
on
Rating:
Reviewed by Admin
on
Rating:




Tidak ada komentar