Relawan Jokowi: Gerombolan Projo Budi Arie Pengkhianat dan Penjilat

Salah satu relawan setia mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Krisyanto Yen Oni yang akrab disapa Kiyo, menyampaikan kritik keras terhadap Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, yang kini memutuskan untuk mendukung penuh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sekaligus mengubah makna organisasi Projo.

Dalam pernyataannya, Kiyo menegaskan bahwa langkah dan pernyataan Budi Arie telah melukai hati para relawan yang selama ini berjuang atas nama Jokowi.

“Saya mohon maaf kepada teman-teman Projo, tapi saya mau katakan ini pandangan pribadi saya bahwa sikap dan keputusan yang dilakukan oleh ketua umum kalian merupakan sebuah sikap yang di luar batas moral menurut saya,” tegas Kiyo, Senin (3/11/2025).

Kiyo menilai, keputusan Budi Arie yang menyebut bahwa Projo bukan singkatan dari Pro Jokowi merupakan bentuk penipuan terhadap publik yang selama ini percaya bahwa gerakan tersebut berdiri untuk mendukung Jokowi.

“Masyarakat mengikuti Projo itu karena berpandangan bahwa ini adalah Pro Jokowi. Kenapa Anda tidak katakan sejak awal bahwa Projo bukan singkatan dari Pro Jokowi?” ujarnya.

Kiyo juga menyinggung kehadirannya dalam Kongres Projo yang baru digelar, di mana ia datang mengenakan kemeja putih tanpa atribut Projo. Menurutnya, itu adalah bentuk penegasan jati dirinya agar tidak diklaim sebagai bagian dari keputusan politik Budi Arie.

“Pak Budi Arie, saya punya jati diri. Sesakit-sakitnya Pak Jokowi diserang Roy Suryo, Dokter Tifa, Rismon, atau para jenderal purnawirawan yang berbeda pandangan, lebih sakit lagi disakiti oleh Anda,” ucapnya penuh emosi.

Lebih jauh, Kiyo menyoroti langkah Budi Arie yang memproklamirkan diri mendukung Partai Gerindra. Ia menilai keputusan tersebut menunjukkan rendahnya loyalitas Budi Arie terhadap Jokowi.

“Saya mendapat informasi bahwa Anda itu sedang diuji oleh Pak Prabowo, diuji loyalitasmu terhadap Pak Jokowi. Tapi tanpa pikir panjang, Anda langsung mengiyakan masuk Gerindra. Ternyata receh sekali,” kata Kiyo.

Ia juga menyinggung posisi Budi Arie yang kini telah dicopot dari jabatan Menteri Koperasi, menyebut bahwa hal itu seolah menjadi bagian dari ujian politik yang tak disadari oleh sang mantan menteri.

“Sepertinya Anda belum sadar juga. Anda mengundang Pak Jokowi ke Kongres, lalu di depan beliau Anda katakan Projo bukan Pro Jokowi dan akan ganti logo. Bagaimana harga diri Pak Jokowi di situ?” tambahnya.

Menutup pernyataannya, Kiyo menyebut bahwa perilaku seperti itu mencerminkan sikap “pemburu kekuasaan” dan “penjilat” yang melupakan sosok Jokowi setelah tidak lagi mendapatkan keuntungan politik.

“Wajar, sangat wajar bagi pemburu kekuasaan seperti Anda. Orang-orang yang telah dibesarkan oleh Pak Jokowi kini tidak menganggap lagi beliau sebagai sosok yang berarti,” pungkasnya.

Sumber: suaranasional

Foto: Krisyanto Yen Oni/Net