Breaking News

Buya Yahya Jelaskan Soal Puasa Asyura dan Perbedaannya dengan Umat Yahudi


Umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah Asyura pada tanggal 10 Muharram.

Sebagaimana sabda dari Rasulullah SAW:

"Sebaik-baiknya puasa setelah bulan ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, bulan Suro,” begitulah Sabda Nabi seperti yang disampaikan oleh ulama ternama Buya Yahya yang disiarkan dalam di kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Benarkah puasa sunnah Asyura sama dengan puasa kaum Yahudi? Buya Yahya pun kemudian menjelaskan soal ini.

"Ceritanya dulu Nabi waktu ke Madinah melihat orang Yahudi berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Pada saat itu Nabi pun bertanya kenapa kalian berpuasa?".

Mereka menjawab karena Allah telah menyelamatkan Nabi Musa dari musuhnya sehingga mereka bersyukur atas keselamatan Nabi Musa dan Bani Israil.

Lantas Rasulullah SAW pun kembali bersabda:

"Kami sebagai muslim lebih berhak untuk mensyukuri keselamatan Musa, kemudian Nabi Muhammad SAW puasa di bulan Asyuro, dan memerintahkan umat muslim untuk berpuasa," terang Buya Yahya.

Puasa ini memiliki hukum sunnah dan pahala yang besar jika umat muslim mengerjakannya. Atas perintah ini lalu timbul pertanyaan dan kecemburuan dari para Sahabat.

"Di satu sisi itu adalah perintah, namun di sisi lainnya umat muslim diperintahkan juga untuk melakukan hal yang berbeda dengan orang Yahudi," terang Buya.

Lalu Rasulullah pun kemudian menyambut pertanyaan ini dengan bersabda:  

"Kalau seandainya aku hidup sampai tahun depan niscaya aku akan berpuasa di tanggal 9," tuturnya.

Sehingga para ulama menjelaskan hukum sunnah puasa pada tanggal 10 ditambah sunnah puasa tanggal 9.

"Dalam irama, berbeda dengan orang Yahudi.  Jika tidak dapat berpuasa tanggal 9, maka bisa menggantikan di tanggal 11,” kata Buya.

Akan tetapi jika padatanggal 11 masih juga belum dapat berpuasa maka dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal yang lainnya dengan catatan masih dalam bulan Muharram.

Disebutkan Ibnu ‘Abbas mengenai pahala puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun sebelumnya. Betapa Rasulullah SAW melakukan puasa sepuluh Muharram secara sungguh-sungguh, dengan beraharap kepada Allah SWT agar dosanya yang di tahun sebelumnya bisa diampuni.

Wallahu'alam Bissawab.

Sumber: suara
Foto: Buya Yahya. [Istimewa] (Istimewa)
Buya Yahya Jelaskan Soal Puasa Asyura dan Perbedaannya dengan Umat Yahudi Buya Yahya Jelaskan Soal Puasa Asyura dan Perbedaannya dengan Umat Yahudi Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar