Breaking News

Ibarat Bayi, Pemilih Pemula Rawan Tergoda Politik Uang dan Hoax


Jumlah pemilih pemula di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, terus bertambah setiap tahunnya. Namun, mereka jarang mendapatkan pendidikan politik yang memadai, terkait nilai-nilai demokrasi termasuk soal proses Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah.

Berdasarkan data yang dihimpun Bawaslu Pangandaran dari 2021 hingga Mei 2022, tercatat penambahan pemilih pemula berjumlah 3.261 orang.

Menyikapi hal tersebut, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Pangandaran mengajak para pemilih pemula berperan positif dalam proses demokrasi di tanah air. Salah satunya, memilih pemimpin yang berkualitas dan berintegritas.

Ketua Bawaslu Kabupaten Pangandaran, Iwan Yudiawan menjelaskan, untuk mendapatkan pemimpin yang berkualitas sekaligus berintegritas diawali dari sebuah kesadaran tentang pentingnya pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah yang demokratis.

"Ya dalam hal ini pemilih pemula, mereka menentukan masa depan bangsa. Saat menggunakan hak pilihnya, mereka secara filosofis bagaikan bayi," ujar Iwan kepada Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (2/6).

"Mereka sangat rentan, apalagi hari ini dengan perkembangan medsos. Mereka harus menggunakannya secara bijak supaya tidak terpengaruh dengan hal hal yang bersifat hoax," lanjutnya.

Karena secara substansi penyelenggaraan proses demokrasi ini salah satu tujuannya untuk mensejahterakan rakyat, imbuh Iwan, hal positif harus dibiasakan dan datang dari rasa beserta kesadaran untuk memilih dan peduli terhadap Pemilu dan Pilkada.

"Kami menitikberatkan lebih ke pencegahan terutama terhadap dugaan money politic dan hoax. ini harus benar benar diantisipasi," tandasnya.

Sumber rmol
Foto: Ilustrasi/Net
Ibarat Bayi, Pemilih Pemula Rawan Tergoda Politik Uang dan Hoax Ibarat Bayi, Pemilih Pemula Rawan Tergoda Politik Uang dan Hoax Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar