Novel Baswedan Ungkap Ciri-Ciri Maling Uang Rakyat, Salah Satunya Gaya Hidup Pelaku

Baca Juga

Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan ciri-ciri perbuatan pelaku maling uang rakyat.

Novel Baswedan menyebut, perbuatan pelaku maling uang rakyat bisa dilihat dari dua aspek.

“Melihat perbuatan koruptif atau perbuatan korupsi itu bisa dilihat dari dua aspek, ketika perbuatannya, dan akibatnya,” kata dia.

Hal tersebut dikatakan oleh Novel Baswedan dapat dilihat dari pelaku, maupun dari hasil perbuatan pelaku.

“Ketika pejabat terbiasa berbuat korupsi, maka di sana pastilah banyak terlihat kejanggalan,” kata dia menerangkan, seperti dikutip dari kanal YouTube Novel Baswedan pada 1 November 2021.

“Contoh kalau kemudian masalah pengadaan barang dan jasa. Kalau ada korupsinya, biasanya itu aneh, tidak mengikuti peraturan, tidak mengikuti kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan, contohnya tidak boleh bertemu dengan pihak yang sedang mengikuti proses, tapi ada pertemuan khusus,” kata dia menambahkan.

Selain itu, mantan penyidik KPK itu menyebut, ada juga pihak lain yang diberi kemudahan.

Hal tersebut menurut Novel menjadi ciri-ciri yang biasanya dimulai dari pelanggaran-pelanggaran biasa yang dianggap lazim, dimaklumi, kemudian terus meningkat.

“Begitu juga dengan kalau dilihat perspektif hasil, biasanya kalau pengadaan barang dan jasa kemudian ada korupsinya atau koruptif di situ maka pelaksanaannya tidak efektif, atau mungkin tidak efisien,” ucapnya menerangkan.

Sementara bila dilihat dari perilaku pelaku maling uang rakyat, pria berusia 44 tahun itu menyebut dapat tergambar dari gaya hidupnya.

“Kalau pejabat itu kan gaya hidupnya itu harus standar, kalau pejabat menunjukkan gaya hidup mewah, hedonisme itu rasanya bukan pejabat,” katanya.

“Tapi (maling uang rakyat) tidak bisa juga serta merta begitu,” ucapnya.

Selain itu menurutnya, pejabat yang terlibat maling uang rakyat, banyak menutup-nutupi data harta kekayaan saat dilaporkan.

“Yang dilaporkan (harta kekayaan) sedikit, padahal yang terjadi (harta) tetap banyak,” kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyebut bahwa, laporan harta kekayaan bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat.

Selain itu, peningkatan harta kekayaan saat menjabat menurut dia dapat menjadi indikasi.***

Source: Silahkan Klik Link Ini

Diterbikan: oposisicerdas.com

Foto: Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan/Net