Tsamara Amany Murka, Ada Pihak yang Anggap Kematian Akibat Covid-19 Sebatas Angka

Tsamara Amany, politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), murka ketika mengetahui ada pihak yang menganggap kematian akibat Covid-19 sebatas angka statistik.

Indonesia sedang dihajar lonjakan kasus Covid-19 akibat kemunculan varian virus Delta yang memiliki daya tular lebih cepat.

Pada 19 Juli 2021, penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia mencapai 34.257 sehingga akumulasinya mencapai 2.911.733.

Sementara itu, penambahan jumlah kematian harian mencapai 1.338 sehingga totalnya mencapai 74.920.

Tsamara Amany mengatakan, jumlah kematian akibat Covid-19 tidak boleh dipandang sebatas angka statistik.

"Kematian tidak boleh direduksi sebagai statistik. Setiap angka adalah nyawa. Nyawa seorang kakak, adik, Ibu, bapak, nenek, kakek," kata Tsamara Amany melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @TsamaraDKI pada 19 Juli 2021.

Cuitan Tsamara Amany.

Jika kematian hanya dipandang sebatas angka statistik, maka sisi kemanusiaan untuk berempati dengan penderitaan orang-orang yang ditinggalkan akan hilang.

"Statistik tidak akan pernah menunjukkan penderitaan yang mereka alami akibat kehilangan orang tersayang!" ujar Tsamara Amany.

Ade Armando Dikecam

Sebelumnya, kicauan dosen ilmu komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando, ramai dikecam warganet (netizen) setelah membandingkan angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia dan Inggris.

"Penduduk Inggris 68 juta, meninggal karena Covid 128 ribu. Penduduk RI 270 juta, meninggal karena Covid 73 ribu".

Demikian isi tulisan dalam foto yang diunggah Ade Armando di akun Twitter pribadinya pada 18 Juli 2021.

Unggahan itu kemudian ramai dikecam netizen. Ade Armando dianggap tidak berempati dengan keluarga para korban usai memandang kematian sebatas perbandingan angka.***

Source: Silahkan Klik Link Ini

Diterbikan: oposisicerdas.com

Foto: Ilustrasi - Korban yang ditinggalkan orang terkasih akibat Covid-19 menangis di permakaman. /Reuters