Breaking News

Relawan Bergerak Sendiri, Peran Kemenkes Dipertanyakan


Anggota Komisi IX DPR, Dewi Asmara, mempertanyakan peran Kementerian Kesehatan terkait isu harga obat, oksigen, dan ventilator yang beredar di pasaran.

Dalam komentarnya tersebut, Dewi Asmara menegaskan supaya distribusi obat, oksigen, dan ventilator yang beredar di pasaran harus terbebas dari kepentingan bisnis.

Pasalnya, tiga barang tersebut saat ini menjadi hal yang langka dengan pelonjakan kasus Covid-29 yang terjadi di Indonesia.

Apalagi, dengan pelonjakan kasus Covid-19, beberapa obat dan kebutuhan medis lainnya harganya juga ikut melonjak.

Pertanyaan terkait peran Kemenkes tidak terlepas dari usaha para relawan yang berjuang untuk membantu masyarakat yang membutuhkan obat, oksigen, dan ventilator.

"Hal yang kami pertanyakan adalah di mana peran Kemenkes mengatur harga sebagai upaya perlindungan terhadap akses masyarakat. Karena sekarang ini sudah banyak relawan yang bergerak sendiri, menjual dengan harga murah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk membantu masyarakat," kata Dewi Asmara dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi DPR.

Selain itu, peran Kemenkes yang dipertanyakan juga berdasarkan keluhan rumah sakit yang mengeluhkan minimnya bantuan dari pemerintah.

Saat ini, rumah sejumlah rumah sakit membutuhakn alat bantu pernapasan High Flow Nasal Cannula (HFNC) untuk membantu penanganan pasien Covid-19.

Oleh karena itu, Dewi meminta supaya pemerintah terkait bisa mencegah adanya kepentingan bisnis dalam memyalurkan kebutuhan vital untuk rumah sakit.

"Jadi yang pertama Kemenkes, BPOM, dan Gugus tugas lakukan sidak dan kebijakan mengenai harga saat pandemik untuk masalah obat, oksigen, dan lain-lain ini. Kalau ini tidak segera diselesaikan kami mempertanyakan seluruh tanggung jawab dan nilai moral kita yang menelantarkan frontliner di rumah sakit," ujar Dewi.***

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Anggota Komisi IX DPR, Dewi Asmara/Net
Relawan Bergerak Sendiri, Peran Kemenkes Dipertanyakan Relawan Bergerak Sendiri, Peran Kemenkes Dipertanyakan Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar