Kritik Pihak yang Tolak Investasi Miras, Ferdinand: Negara Hancur Bukan karena Mabuk Alkohol Tapi Mabuk Agama
Mantan Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengkritik pihak-pihak
yang menolak adanya kebijakan investasi miras (minuman keras) yang tertuang
dalam Perpres Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal.
Ferdinand Hutahaean mengungkapkan bahwa di kampungnya dulu, orang-orang
selalu meminum tuak sebagai sebuah tradisi untuk menghangatkan badan.
“Dari dulu di kampungku, orang selalu minum tuak, minuman tradisional
beralkohol. Sebuah tradisi atau kebiasaan untuk menghangatkan badan dan
melepas lelah, bercengkerama setelah seharian di sawah atau di ladang,” kata
Ferdinand Hutahaean, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan
Twitter @FerdinandHaean3, Senin, 1 Maret 2021.
Oleh karena itu, Ferdinand Hutahaean tak setuju jika kebijakan investasi
miras disebut berpotensi merusak moral bangsa.
“Faktanya, moral orang-orang dari kampungku tetap baik, tidak rusak,” ujar
Ferdinand Hutahaean.
Dari dulu dikampungku org selalu minum tuak, minuman tradisional beralkohol. Sbh tradisi atau kebiasaan utk menghangatkan badan dan melepas lelas bercengkerama stlh seharian disawah atau diladang.
— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) March 1, 2021
Faktanya, moral org2 dr kampungku ttp baik tdk rusak.
https://t.co/siJXrhXkAE
Lebih lanjut, Ferdinand Hutahaean menjelaskan bahwa ada beberapa negara yang
memproduksi miras secara legal dan terkenal.
“Warganya tetap bermoral, tidak mabuk-mabukan. Negaranya maju, tidak hancur
seperti negara yang hancur akibat perang soal agama. Sementara kita, tiap
hari alkohol di mana-mana, prostitusi di mana-mana, tapi munafiknya luar
biasa!,” kata Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean juga mengatakan bahwa Rusia terkenal dengan sejumlah
miras hasil produksinya yang mendunia, seperti Medovukha, Vodka, Smirnof,
dan lain-lain.
“Faktanya, Rusia tidak hancur, moralnya baik, soal kemanusian tinggi
nilainya, negaranya maju dan kaya, rakyatnya lebih sejahtera dari kita,”
ujar Ferdinand Hutahaean.
Terakhir, Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa tidak ada negara yang hancur
karena melegalkan industri miras, tapi sudah banyak negara yang hancur
karena mabuk agama.
“Setahu saya, di muka bumi ini, belum ada satu negara pun yang hancur karena
legalisasi industri minuman beralkohol, dan tidak ada satupun yang luluh
lantak karena mabuk alkohol,” ucapnya.
“Tapi setahu saya sudah banyak negara yang hancur berantakan karena perang
yang didasari mabuk agama,” ujar Ferdinand Hutahaean.
Diketahui, kebijakan perizinan investasi bagi industri miras di Papua, Bali,
Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara tertuang dalam Perpres Nomor 10
Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal diteken Presiden Jokowi pada
2 Februari 2021 lalu.
Perpres tersebut merupakan aturan turunan dari UU Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja.
Berdasarkan Perpres tersebut, industri miras dapat memperoleh investasi dari
berbagai sumber, baik investor asing maupun investor domestik.
Baca Juga Soal Perpres Investasi Miras, Ulama: Kalau Mau Bener Urus
Negara, Batalkan
Dengan izin tersebut, koperasi hingga UMKM juga dapat menyuntikkan investasi
atau modal usaha kepada industri miras.***
Source:
Silahkan Klik Link Ini
Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Eks Politikus Ferdinand Hutahaean/Instagram.com/@ferdinand_hutahaean/
Kritik Pihak yang Tolak Investasi Miras, Ferdinand: Negara Hancur Bukan karena Mabuk Alkohol Tapi Mabuk Agama
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
He ferdinand otak lu sdh eror rusak,kayak kabel n ucapan junjunganmu..RUWET RUWET RUWET
BalasHapus