Breaking News

Seharusnya Megawati Berterimakasih, Gegara Milenial Dia Akhirnya Bisa Bertahta di Istana


Sindiran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang ditujukan kepada kaum milenial dinilai keliru.

Dalam pernyataannya, Megawati mempertanyakan kontribusi kaum milenial kepada bangsa dan negara.

Semestinya, Megawati bisa memahami filosofi pergerakan para pemuda dan kaum milenial.

Sebab, aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa dan milenial belakangan ini merupakan wujud kontribusi riil merespon kondisi dan situasi di sekitarnya.

Demikian disampaikan pengamat politik dari Universitas Nasional, Andi Yusran kepada RMOL, Kamis (29/10/2020).

Menurutnya, Megawati seharusnya menilai ‘kinerja’ milenial tidak hanya dari sudut kepentingan politik atau takaran status-quo rezim.

“Tetapi dari sisi yang lebih makro,” ungkap Andi Yusran.

Pegerakan kaum milenial itu, didasarkan pada persepsi adanya kondisi krisis yang dihadapi bangsa Indonesia.

Ia menjelaskan, tokoh muda pergerakan nasional pada 1940-an juga melakukan demonstrasi dengan caranya sendiri ketika itu.
 
Begitu juga saat pergerakan milenial yang merespons kebijakan pro-Barat Orde Baru melalui gerakan Malari.

Yang terakhir, milenial meruntuhkan rezim Orde Baru pada 1998 silam.

“Megawati sejatinya seharusnya berterima kasih kepada milenial yang telah membuatkan jalan sehingga Megawati bisa ‘bertakhta’ di Istana tempo lalu itu,” tegasnya.

Andi menegaskan, PR terbesar rezim ke depan adalah mendesain kebijakan yang memberi ruang pengembangan diri kepada kelompok milenial di semua sektor.

“Sehingga mereka kelak bisa menjadi pemain utama di panggung politik dan ekonomi negara,” tandasnya.

Sementara, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) membalas Megawati dengan sindiran tak kalah pedas.

“Banyak yang dilakukan sekarang oleh pemuda, tapi belum terlihat mungkin atau sengaja enggak dilihat?” ujar Humas BEM SI, Andi Akhiyar.

Salah satu yang ada di depan mata dan bisa dilihat adalah aksi yang dilakukan mahasiswa yang disebutnya sebagai salah satu kontribusi kaum milenial.

“Ini pertanyaan juga kalau disindir terkait demonstrasi, kontribusi oleh mahasiswa, milenial untuk negara adalah salah satunya dengan aksi,” sambungnya.

Adanya demonstrasi dimaksud, sambungnya, merupakan bagian dari kontribusi generasi milenial untuk bangsa dari ancaman oligarki.
 
Karena itu, Andi meminta Megawati kembali membaca dan memilihat langsung kontribusi mahasiswa masa kini.

Bahwa sudah ada sederet prestasi dan tinta emas yang ditorehkan mahasiswa di kancah internasional.

“Presitasi yang belum terlihat Bu Mega yang mana?” balasnya.

Kendati demikian, ia membantah anggapan bahwa negara tidak mengakui atas kontribusi yang sudah diberikan pada pemuda bangsa itu.

“Saya tidak bilang mahasiswa tidak dihargai negara, akan tetapi masa enggak dilihat sisi akademisi di luar (negeri),”

“Misalnya perlombaan kompetisi dan sebagainya. Itu adalah prestasi dan kontribusi untuk negara,” tandasnya.

Source: pojoksatu
Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan arahan dalam Sekolah Partai Gelombang II Calon Kepala Daerah secara virtual, di Jakarta, Rabu (26/8/2020)
Seharusnya Megawati Berterimakasih, Gegara Milenial Dia Akhirnya Bisa Bertahta di Istana Seharusnya Megawati Berterimakasih, Gegara Milenial Dia Akhirnya Bisa Bertahta di Istana Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar